Sidang Dugaan Makar NFRPB

Keluarga Tahanan NFRPB Diteror di Makassar, Penasihat Hukum Yan Warinussy Minta Kapolri Bertindak

Keluarga tahanan kasus NFRPB diduga mendapat teror di Komplek Rapocini, Makassar, Sulawesi Selatan.

Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
Dok. Istimewa
TEROR - Seorang pria berpakaian jaket hitam muncul di kos-kosan kerabat terdakwa kasus makar NFRPB di Komplek Rapocini, Makassar.(istimewa) 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Keluarga tahanan kasus NFRPB diduga mendapat teror di Komplek Rapocini, Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Solidaritas Rakyat Pro Demokrasi Minta Terdakwa NFRPB Dibebaskan: Setop PSN dan Pergeseran Aparat

Penasihat hukum empat terdakwa NFRPB Yan Christian Warinussy mengecam aksi itu.

"Tindakan terhadap istri terdakwa kasus makar di Makassar ini harus diseriusi tak boleh dianggap biasa," ujar Yan Warinussy, Senin (27/10/2025).

Baca juga: Solidaritas Rakyat Pro Demokrasi dan Keluarga 4 Terdakwa NFRPB Demo Lagi di Sorong

Yan mengatakan, kerabat terdakwa berangkat dari Sorong ke Makassar untuk ikut proses sidang di Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Makassar.

Setibanya di sana, keluarga terdakwa memilih tinggal sementara di kos-kosan.

Baca juga: Fakta Baru Sidang Makar NFRPB, Simak Keterangan Saksi JPU: Hakim Diminta Cermat

Seorang pria mencurigakan datang dan membuntuti hingga ke pintu kamar kos.

Awalnya, pria berjaket hitam itu mencari kamar B12, tetapi malah mengetuk pintu kamar B11 yang dihuni kerabat terdakwa makar

"Sepintas saat ditanya balik keluarga, pria itu tampak gugup lalu bergegas pergi dari areal kos tersebut," katanya.

Tak lama kemudian, sebuah mobil muncul di depan kos dan memotret tempat tinggal kerabat para terdakwa.

"Saya pikir ini bukan insiden biasa, pola-pola seperti pengawasan seperti itu adalah bagian dari cara intimidasi mental nyata," kata Yan.

Baca juga: Progres Pendataan Orang Asli Papua di Kota Sorong, Jumlah OAP Melonjak Signifikan

Ia berharap, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya segera mengungkap aktor serta menangkap pelaku intimidasi.

Pihaknya juga menyerukan agar Komnas HAM, KontraS, Amnesty International, dan Human Rights Watch memantau situasi keamanan keluarga di Makassar. (tribunsorong.com/safwan ashari) 

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved