Sumber Daya Manusia Raja Ampat
Guru dan Kepsek di Raja Ampat Belajar Multi Literasi Berbasis Kearifan Lokal
Para guru dan kepala sekolah dasar harus fokus tentang pentingnya melatih keterampilan berpikir kepada peserta didik di kelas.
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Raja Ampat menggelar sosialisasi dan workshop pembelajaran multi literasi berbasis kearifan lokal bagi guru SD dan Kepala Sekolah.
Baca juga: MRPBD Audiens dengan Bupati AFU, Bahas Giat Mahasiswa Papua di Pulau Sauwandarek Raja Ampat
Kegiatan sosialisasi itu dibuka oleh Kepala Disdikbud Raja Ampat Juariah Saefudin di Aula Disdikbud Raja Ampat, Jumat (12/7/2024).
Kepala Disdikbud Raja Ampat Juariah Saefudin mengatakan, pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam berbagai aspek termasuk ekonomi dan seni budaya.
Baca juga: Kapolres Raja Ampat AKBP I Gusti Gde Raka Mertayasa Disambut Tarian Lalayon dan Prosesi Mansorandak
Ia menyebutkan, konsep multi literasi muncul karena orang banyak tidak hanya membaca atau menulis, melainkan menulis menggunakan gayanya sendiri-sendiri.
"Hal ini tentunya dilakukan juga di dalam kurikulum sekolah akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik dapat dimanfaatkan untuk persaingan global," kata Juariah Saefudin.
Ia bilang, Guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar (SD) di Raja Ampat mendapat kesempatan emas meningkatkan kompetensi mereka dalam pembelajaran multi literasi berbasis kearifan lokal dari narasumber ahli dari berbagai universitas ternama.
Para guru dan kepala sekolah dasar harus fokus tentang pentingnya melatih keterampilan berpikir kepada peserta didik di kelas.
"Kami mengundang para narasumber ahli atau guru besar dari berbagai universitas ternama di Indonesia, supaya metode disampaikan mencapai tujuan yang kami harapkan," ucapnya.
Baca juga: Persiapan Pembangunan Kantor Kejari Raja Ampat, Lintas Instansi Vertikal Audiens dengan Pemkab
Melalui kegiatan ini, Juariah berharap pendidik dapat mengintegrasikan kearifan lokal Raja Ampat ke dalam pembelajaran.
Baca juga: KPK Temukan Banyak Kekurangan di Area Pelabuhan Waisai Raja Ampat, Tisu-Air Tak Ada
Agar menciptakan generasi tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi memiliki kecintaan dan pemahaman mendalam terhadap budayanya sendiri. (tribunsorong.com/willem oscar makatita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.