Sumber Daya Manusia Papua Barat Daya
POTRET Pilu Pendidikan di Sorong, SDN 4 Aimas Hanya Punya 2 Siswa Baru
Raut wajah senyum bercampur rasa malu para siswa pun tampak menghiasi hari pertama apel pagi di halaman Aimas Sorong, pada Senin (15/7/2024).
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran 2024-2025 mulai serentak digelar di setiap daerah termasuk di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Baca juga: Lakmud-V Ciptakan Masa Depan Kader Militan IPNU dan IPPNU Kabupaten Sorong
Raut wajah senyum bercampur rasa malu para siswa pun tampak menghiasi hari pertama apel pagi di halaman SDN 4 Aimas Sorong, pada Senin (15/7/2024).
Suasana pagi di SDN 4 Aimas itu jelas berbeda dengan sekolah pada umumnya, di mana biasanya siswa diantar ke kelas oleh orang tua hingga berebut kursi duduk.
Baca juga: KPU Kabupaten Sorong Kumpulkan Badan Ad Hoc, Bahas Progres Pencoklitan
Sekolah yang dibangun tahun 2005 silam itu pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tahun 2024-2025 ini jumlah murid hanya tercatat dua siswa.
Ludia Fanataf seorang guru SDN 4 Aimas Kabupaten Sorong mengaku, sejak awal PPDB tahun 2024-2025 pihaknya baru terima tiga formulir dari orang tua siswa.
"Hingga saat ini kami baru terima tiga formulir di SDN 4 Aimas, namun yang daftar baru dua siswa," ujar Ludia kepada awak media di Aimas, Selasa (16/7/2024).
Meski jadwal PPDB tahun ajaran 2024-2025 sudah usai, pihaknya masih berharap agar masih ada siswa daftar di sekolah itu.
Ia mengaku, PPDB tahun ajaran 2023-2024 dan 2024-2025 di sekolah SDN 4 Aimas ini jumlah siswa mulai berkurang serta tidak sesuai standar minum 20 peserta didik.
Baca juga: Begini Pesan Ketua KPU Kabupaten Sorong kepada Kepala Distrik soal Pemutakhiran Data Pemilih
Jumlah siswa masuk di SDN 4 Aimas tahun ajaran 2024 hanya berjumlah tujuh orang, dan kali ini baru dua anak serta semua rata-rata adalah anak asli Papua.
Lanjutnya, saban hari jumlah siswa berkurang sebab angka anak usia dini atau yang sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) di sekitar sekolah SDN 4 Aimas itu mulai berkurang.
"Biasanya ksmi tunggu orang tua dari rumah langsung bawa anak ke sini, karena jumlah anak usia dini di TK kurang," jelas Ludia.
Baca juga: Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Penting, Kurangi Potensi Pelanggaran Pilkada di Papua Barat Daya
Selama ini, pihaknya hanya bisa menerima setiap anak yang diantar langsung orang tua ke SDN 4 Aimas, sebab saat ini tren siswa di wadah tersebut justru landai.
Tak tanggung-tanggung, Ludia mengaku saat ini SDN 4 Aimas akan buka diri bagi seluruh siswa dan tak lagi memakai sistem zonasi seperti sekolah lainnya.
"Kami tetap terima walau anak ini datang dari Maybrat atau daerah mana pun kami akan terima, sebab memang setiap saat tren siswa SDN 4 Aimas kurang," ucapnya.
Selain itu, kata dia, meski saat ini hanya dua siswa masuk di Kelas I SDN 4 Aimas, namun proses belajar akan tetap berlanjut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.