Viral Anggur Shine Muscat Mengandung Pestisida, dr Zaidul Akbar Tekankan Proses dan Produk Lokal
Pernyataan dr Zaidul Akbar terkait heboh anggur shine muscat mengandung pestisida, sang dokter sekaligus pendakwah ingatkan proses dan produk lokal.
TRIBUNSORONG.COM - Pernyataan dr Zaidul Akbar terkait heboh anggur shine muscat mengandung pestisida, sang dokter sekaligus pendakwah ingatkan proses dan produk lokal.
Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan informasi anggur shine muscat yang berbahaya bagi kesehatan.
Padahal anggur shine muscat tengah naik daun di Tanah Air lantaran harganya yang dinilai murah.
Kabar kedidakamanan anggur shine muscat berawal dari penelitian yang dilakukan di Thailand.
Dilansir TribunSorong.com dari Kompas.com, hasil pengujian Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) bersama Dewan Konsumen Thailand (TCC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA) menunjukkan kandungan residu kimia dalam anggur Shine Muscat tersebut melebihi batas aman yang ditetapkan.
Penemuan ini terjadi pada Kamis (24/10/2024), di mana para pihak berwenang Thailand mengimbau konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk buah impor.

Thai-PAN menyebutkan bahwa residu kimia berlebihan tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan serius bagi konsumen jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Saat ini, FDA Thailand sedang mengkaji kemungkinan pemberlakuan pembatasan impor untuk anggur Shine Muscat dari China hingga standar keamanan pangan terpenuhi.
Penemuan ini memicu kekhawatiran akan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh konsumsi buah impor tersebut.
Thai-PAN menyebutkan bahwa residu kimia berlebihan tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan serius bagi konsumen jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Di tengah hebohnya kasus anggur muscat usai penemuan pestisida, dr Zaidul Akbar merespons kabar ini melalui akun Instagramnya, Rabu (30/11/2024).
Ia menjelaskan tentang pentingnya memperhatikan proses makanan yang dikonsumsi seseorang, secara alami atau dengan campur tangan.
Menurutnya, alam telah menyediakan apa yang dibutuhkan manusia dengan aman dan seimbang.
"Yang dari alam ciptaan Allah tanpa ada intervensi manusia dengan segala kecanggihan sintetik dan rekayasanya, jauh lebih aman dan baik," ujar Zaidul Akbar.
Menurut dr Zaidul Akbar, jika suatu produk dibuat dengan intervensi manusia, maka akan sangat memerlukan intervensi manusia dari berbagai hal sehingga berlimpah lah segala yang diperlukan untuk mempertahankan kestabilan.
"Kelapa misalnya, dia cepat basi kalo abis dibuka, kalau dibuka ya langsung diminum, klo ga diminum ya biarin aja, kembali ke alam utk bersiklus, kl gada kelapa ya ga usah minum, simpel kan," ungkapnya.
dr Zaidul pun menyarankan masyarakat untuk memilih buah-buahan lokal yang mudah didapat dan tumbuh alami di sekitar lingkungan, seperti rambutan kampung, pepaya, mangga, pisang, dan markisa.
Kalau tidak dapat buah tersebut, lebih baik berpuasa, sarannya.
Selain itu sambung dr Zaidul Akbar, Indonesia merupakan negara yang kaya akan buah-buahan pada setiap musimnya.
Menurutnya, setiap musim alam menyediakan buah-buahan dengan nutrisinya masing-masing untuk kebutuhan hidup manusia.
Jika dikaitkan dengan kasus anggur shine ,uscat, sekiranya menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih produk makanan yang dikonsumsi.
"Setiap musim buah itu kayaknya menurut saya seperti Allah ingin menyuplai tubuh kita dengan nutrisi-nutrisi yang diperlukan saat buah itu lagi musim, pindah musim ya spt beda nutrisi lagi, lagi musim mangga ya makan mangga, musim manggis ya makan manggis, gitu ajalah," timpalnya.
Selain mengutamakan buah lokal yang tumbuh tanpa campur tangan kimia berlebih, dr Zaidul Akbar menyarankan masyarakat untuk bersyukur dengan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.
"Negeri kita berlimpah buah yang tumbuh dimana mana.. tanpa diapa2in jg, tumbuh aja, ya kan," tambahnya.
Analisa Badan Karantina Indonesia: Anggur Shine Muscat di Bawah Ambang Batas Residu
Dilansir TribunSorong.com dari Tribunnews.com, Badan Karantina Indonesia atau Barantin telah melakukan analisis risiko terhadap komoditas buah impor itu.
Hasil monitoring menunjukkan hasil dibawah ambang batas residu.
Data dari Pusat Data dan Sistem Informasi Barantin, bahwa total sertifikasi pemasukan impor anggur ke Indonesia dari Januari hingga September 2024 adalah sebanyak 78.538 ton dari berbagai negara seperti dari China, Australia, Peru, Chile, dan India.
Khusus untuk Anggur Muscat dari China, yang masuk sesuai sertifikasi karantina yaitu sebanyak 681 ton selama periode Januari hingga September 2024.
"Setiap importasi buah anggur telah dilakukan pengujian residu pestisida termasuk Klopirifos (Chlorpyirifos) di negara asal oleh laboratorium terakreditasi yang telah diregistrasi oleh Barantin dan dibuktikan dengan sertifikat hasil uji atau certificate of analysis (COA)," dilansir dari keterangan resmi.
Baratin memastikan komoditas yang dimasukkan ke dalam wilayah NKRI dengan pengambilan sampel dan pengujian keamanan pangan (termasuk residu pestisida, logam berat, mikotoksin dan cemaran mikrobiologi).
Monitoring ini bertujuan untuk menjaga dan memastikan kepatuhan negara pengekspor dalam pemenuhan persyaratan karantina untuk keamanan pangan.
(TribunSorong.com / Triroessita)
Musda Ke-1 WHDI Kota Sorong, Perkuat Peran Perempuan Hindu dalam Pelestarian Budaya dan Ekonomi |
![]() |
---|
Daftar Nama Pimpinan Ormas Islam yang Bertemu Presiden Prabowo di Hambalang Sabtu Malam |
![]() |
---|
Musprov 1 IAI Papua Barat Daya Antarkan Fendy Gantikan Robert Jabat Ketua, 10 Anggota Baru Dilantik |
![]() |
---|
Kisah Penyanyi Tiara Andini Diminta Tukar Kursi Pesawat untuk Menteri: Sesepele Ini Merasa Berpower |
![]() |
---|
Pekan Karya Arsitek Papua Barat Daya 2025 di Kota Sorong, Ada Talkshow hingga Konsultasi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.