HIV AIDS di Papua Barat Daya

Kasus HIV/AIDS Mencolok di Kota Sorong Papua Barat Daya, Berikut Rician Terpapar dan Meninggal

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mencatat ada 3.920 kasus HIV/AIDS di Kota Sorong Papua Barat Daya.

ISTIMEWA
Kegiatan sosialisasi koordinasi dan evaluasi program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS bersama distrik dan kelurahan se-Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (6/11/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mencatat ada 3.920 kasus HIV/AIDS di Kota Sorong Papua Barat Daya.

Baca juga: Pj Ketua TP PKK Papua Barat Daya dan Kota Sorong Berkunjung ke Posyandu Siklus Hidup Korem 181/PVT

Sekretaris KPA Kota Soron, Jenny Isir mengatakan, ribuan kasus tersebut merupakan akumulasi yang telah terdeteksi selama satu dekade, yaitu mulai dari tahun 2004 hingga 2024.

“Khusus kasus HIV/AIDS kami tidak bisa memilah datanya per tahun seperti kasus penyakit lainnya sebab proses pengobatan berjalan sehingga kasus dicatat terus bertambah tiap tahunnya,” ujarnya dalam sosialisasi koordinasi dan evaluasi program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS bersama distrik dan kelurahan se-Kota Sorong, Rabu (6/11/2024).

Dia menjelaskan, dari total 3.920 kasus terdeteksi, 482 di antaranya telah meninggal dunia. 

Sementara sisanya terbagi dalam stadium HIV sebanyak 2.829 orang, terdiri dari 1.159 pasien laki-laki dan 1.670 pasien perempuan. 

Baca juga: Bernhard Rondonuwu Evaluasi Gerakan Kota Sorong Bersih-Bersih Tahap II: Sosialisasi Masih Kurang

Sementara untuk stadium AIDS sebanyak 1.084 orang, terdiri dari 617 pasien laki-laki dan 467 pasien perempuan.

“Jadi data antara HIV/AIDS memang sengaja kami pilah, sebab meski penyebutannya hampir selalu berdampingan namun HIV dan AIDS ini berbeda. Kalau HIV adalah virusnya, sementara AIDS adalah penyakitnya,” ucap dia.

Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Pimpin Rapat Persiapan Job Fair SMK, Dorong Kesempatan Kerja bagi Lulusan

Jenny Isir mengaku, dalam lima tahun terakhir ini, penambahan kasus HIV/AIDS mengalami fluktuasi cukup mencolok. 

“Jadi semasa pandemi Covid-19 datanya sekilas menurun, padahal ternyata kasusnya bertambah. Hal ini terjadi karena saat itu pelayanan kesehatan difokuskan pada penanganan Covid-19, sementara untuk pelayanan HIV/AIDS agak terbatas,” ungkapnya.

Dia bilang, pada 2023 HIV/AIDS naik dua kali lipat sebanyak 243 kasus.

Pada 2024 ini terhitung Januari hingga September lalu, KPA Kota Sorong telah berhasil mendeteksi 149 kasus positif HIV/AIDS

“Kami berharap melalui berbagai kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan, akan semakin banyak masyarakat peduli dan bisa ikut berkontribusi bersama menekan kasus HIV/AIDS di Kota Sorong,” pungkasnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved