Bencana Tanah Longsor di Sorong

54 Rumah di Kota Sorong Terdampak Longsor, Data BPBD Tahun 2024

Menurut Rondonuwu, untuk meminimalisir longsor kedepannya harus diarahkan adanya pusat pengembangan permukiman.

TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
Pj Wali Kota Sorong Bernhard E Rondonuwu (kanan) saat hadir di Podcast TribunSorong.com bersama host Jariyanto Conten Maneger TribunSorong.com, Senin (11/11/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong pada tahun 2024 sebanyak 54 rumah di Kota Sorong terkena dampak tanah longsor.

Baca juga: Banjir dan Sampah jadi Masalah di Kota Sorong, Ini Langkah Pj Wali Kota Bernhard Rondonuwu

Itu disampaikan Pj Wali Kota Sorong Bernhard E Rondonuwu dalam podcast di studio TribunSorong, Senin (11/11/2024).

“Dari laporan yang saya terima dari tahun ini terbanyak mengalami longsor,” ujar Bernhard E Rondonuwu.

Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Beri Pengarahan kepada Jajaran Satpol PP se-Indonesia, Sinergi Sukseskan Pilkada

Ia menjelaskan, guna meminimalisir longsor terus mengingatkan kepada para kepala kelurahan hingga distrik untuk terus memantau dan memperingati kepada warganya.

“Di mana lokasi yang boleh melakukan pembangunan dan yang tidak boleh melakukan pembangunan lantaran berpotensi longsor,” ucap dia.

Menurut Rondonuwu, untuk meminimalisir longsor kedepannya harus diarahkan adanya pusat pengembangan permukiman.

Selain itu, dia juga meminta adanya kesadaran dari masyarakat, di mana tidak melakukan pembangunan di daerah rawan longsor.

“Kami sudah terus ingatkan kepada lurah dan distrik untuk terus mengingatkan kepada warganya, bahkan bila perlu pasang pemberitahuan mana lokasi yang boleh melakukan pembangunan dan yang tidak boleh agar bisa meminimalisir longsor,” tegasnya.

Baca juga: Siswa SMA/SMK Berprestasi di Kota Sorong Berbagi Kiat Mengatur Waktu

Pj Wali Kota Sorong itu mengaku, bahwa dalam mengatasi persoalan ini harus adanya kolaborasi dari pemerintah dan masyarakat, di mana pemerintah dalam memberikan perubahan, harus ada kesadaran dari masyarakat saling membantu dan menjaga.

“Saya sudah selalu ingatkan kepada kepala perangkat daerah, lurah dan distrik bahkan sudah saya instruksikan kepada dinas tata kota untuk dapat mengatur dengan baik, jangan sembarang karena ujungnya akan kembali ke kita,” pungkasnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved