Hari Anak Sedunia 2024

SEJARAH Hari Anak Sedunia yang Diperingati Tiap 20 November, Perjuangkan Hak-hak untuk Anak

Berikut sejarah Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap 20 November 2024. 

Editor: Intan
Freepik
Sejarah Hari Anak Sedunia. 

TRIBUNSORONG.COM - Berikut sejarah Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap 20 November 2024. 

Hari Anak Sedunia diperingati oleh seluruh masyarakat internasional hari ini, Rabu 20 November 2024. 

Hari Anak Sedunia dikukuhkan untuk membela hak-hak anak di seluruh penjuru dunia. 

Adapun tema Hari Anak Sedunia pada tahun 2024 yakni "Dengarkan masa depan. Dukung hak-hak anak".

Baca juga: Perempuan dan Anak Rentan jadi Korban Kekerasan, Program Perlindungan Tanggung Jawab Bersama

Baca juga: Perhatikan Anak Muda dan Bantu Pedagang UMKM, Cara Suprapto Perkuat Nasionalisme di Sorong

Lantas seperti apa sejarah Hari Anak Sedunia? 

Sejarah Hari Anak Sedunia

Berikut ucapan selamat Hari Anak Sedunia.
Berikut ucapan selamat Hari Anak Sedunia. (freekpik)

Dikutip dari Kompas.com, Hari Anak Sedunia merupakan hari menandainya diadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1959 serta Konvensi Hak-Hak Anak (UNCRC) pada tahun 1989.

UNICEF selaku lembaga dunia yang berwenang mengurusi isu anak-anak, menginginkan agar peringatan ini bisa meningkatkan kesadaran untuk melindungi dan memenuhi hak setiap anak, tanpa diskriminasi.

Merujuk pada situs resmi UNICEF, pada hari ini seluruh organisasi terkait seperti UNICEF, mitra, pemerintah, dunia usaha, orang tua, guru dan anak-anak di seluruh dunia menyoroti hak-hak anak dan menyerukan para pemimpin dunia untuk mempercepat tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan memenuhi hak-hak setiap anak, tanpa diskriminasi.

Baca juga: Apa Arti Kata FOMO Baby dan Kaitannya dengan Pola Tidur pada Anak? Pehatikan Cara Mengatasinya

Baca juga: Talent Class Usai, BPVP Sorong Yakin Anak Muda Papua Barat Daya Bisa Sukses di Dunia Kerja

Pada tahun 2024, Tema Hari Anak Sedunia yakni "Dengarkan masa depan. Dukung hak-hak anak."

Tema ini dipilih sebagai bentuk kampanye mengajak orang dewasa untuk mendengarkan masa depan anak-anak.

Dengan mendengarkan anak-anak, kita dapat memenuhi hak mereka untuk berekspresi, memahami ide-ide mereka untuk dunia yang lebih baik dan memasukkan prioritas mereka dalam tindakan kita saat ini.(tribun-medan.com)

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved