Papua Barat Daya

Papua Barat Daya Luncurkan Sistem Informasi dan Aplikasi Bencana

Papua Barat Daya telah meluncurkan Sistem Informasi dan Aplikasi Bencana (SIMACE), pada Senin (30/12/2024).

Penulis: Angela Cindy | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas PC NU Kabupaten Sorong resmi membuka pelatihan berbasis kompetensi di bidang pengolahan hasil pertanian, pada Senin (30/12/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya telah meluncurkan Sistem Informasi dan Aplikasi Bencana (SIMACE), pada Senin (30/12/2024).

Acara peresmian ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Sekda Papua Barat Daya, Jhoni Way dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Papua Barat Daya, Jhosua R. Homer.

Baca juga: Jurnalis di Papua Barat Daya Diduga Dianiaya Warga dan Oknum Polisi, Keluarga Tuntut Keadilan

Dalam sambutannya, Jhoni Way menyatakan bahwa Indonesia, termasuk Papua Barat Daya, memiliki kondisi geografis, geologis, dan demografis yang rentan terhadap bencana alam, non-alam, maupun akibat faktor manusia. 

"Aplikasi SIMACE hadir sebagai upaya meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan koordinasi dalam penanggulangan bencana. Inovasi ini diharapkan mampu mengurangi risiko bencana serta memberikan edukasi kepada masyarakat," ungkapnya.

Lanjut dia, SIMACE dirancang untuk menjadi media informasi kebencanaan yang efektif dan efisien. 

Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat melaporkan potensi ancaman atau kejadian bencana secara real-time, sehingga pemerintah dan dinas terkait dapat merespons lebih cepat. 

Baca juga: Dome Eatery: Kafe Bernuansa Eropa Pertama di Papua Barat Daya Resmi Dibuka, Yuk Cek Lokasinya!

Fitur-fitur unggulan SIMACE meliputi Pelaporan Real-Time, Peta Risiko Bencana, Edukasi dan Sosialisasi, serta Notifikasi Darurat.

Nama SIMACE sendiri diambil dari istilah khas Papua yang berarti "istri" atau "mama," yang mencerminkan makna kedekatan dan perlindungan. 

Baca juga: Ibadah Natal Bersama IKAPY Papua Barat Daya, Ferdinandus Taa Ajak Tebar Kebaikan dan Cinta Damai

Aplikasi ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan daerah yang lebih tangguh menghadapi bencana.

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berharap aplikasi ini dapat menjadi solusi inovatif dalam upaya pengurangan risiko bencana dan peningkatan koordinasi penanganan. 

"Kami mengapresiasi kerja keras DKP2B dan Satpol PP atas pencapaian ini. Semoga SIMACE memberikan manfaat besar bagi masyarakat Papua Barat Daya," jelasJhoni Way.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Jhosua R. Homer menjelaskan, bahwa paradigma penanggulangan bencana kini telah bergeser dari pendekatan responsif menjadi preventif. 

"Kita tidak hanya berfokus pada tanggap darurat, tetapi juga pada pencegahan dan mitigasi risiko melalui kolaborasi pentaheliks antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media," jelasnya.

Baca juga: Pagelaran Seni Budaya Papua Barat Daya Dibuka, Pelestarian Tradisi dan Ekonomi Kreatif Jadi Fokus

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya penguatan informasi dan kesadaran masyarakat. 

"Keterbatasan informasi sering kali memperburuk dampak bencana. Dengan SIMACE, masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana melalui akses informasi yang lebih mudah dan cepat," tambah Jhosua. (tribunsorong.com/angela cindy)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved