Penemuan Mayat di Saoka Sorong

Senator Papua Barat Daya Desak KSAL Usut Tuntas Kasus Pembunuhan Kesya, Libatkan Komnas HAM

Menurut Paul, pembunuhan yang diduga dilakukan oleh prajurit TNI AL ini telah memenuhi unsur pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

|
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
ISTIMEWA
Senator Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor. (dok Istimewa) 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Senator Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor mendesak Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali segera menyelesaikan kasus pembunuhan Kesya Lestaluhu di Pantai Saoka, Kota Sorong.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Kesya Dilimpahkan ke PM AL, Berikut Penjelasan Kapolresta Sorong Kota

Menurut Paul, pembunuhan yang diduga dilakukan oleh prajurit TNI AL ini telah memenuhi unsur pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

"Saya melihat bahwa pelaku pembunuhan Kesya Lestaluhu diduga lebih dari satu orang. Ini adalah masalah serius yang harus segera diselesaikan," ungkap Paul saat diwawancarai TribunSorong.com melalui sambungan telepon, Rabu (22/1/2025).

Paul menilai, bahwa kronologi dan rekonstruksi yang dilakukan oleh pihak Lantamal XIV Sorong mengandung sejumlah kejanggalan yang patut dipertanyakan.

Oleh karena itu, ia mendesak KSAL untuk turun tangan dan memastikan kasus ini diselidiki dengan transparan.

"Kasus ini sudah berjalan tidak wajar. Saya mendesak KSAL menyelesaikan misteri ini dan melibatkan Komnas HAM dalam proses penyelidikan," tegasnya.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Kesya, Pelaku Berulang Kali Sebut Kata “Kami”, Indikasi Pelaku Lebih dari Satu

 

Ia juga menambahkan, dugaan bahwa pelaku bukan hanya satu orang dan kemungkinan melibatkan pihak dengan pangkat lebih tinggi semakin memperumit kasus ini.

Menurut Paul, pengungkapan yang transparan sangat penting guna memastikan keadilan bagi korban, serta menjaga citra TNI AL di wilayah Sorong dan Papua Barat Daya.

"Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi anggota TNI AL yang bertugas di Sorong Raya," lanjutnya.

Paul juga menekankan, bahwa kejadian ini harus segera diusut tuntas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Ia menilai bahwa pelaku pembunuhan ini adalah oknum militer, sementara korban adalah seorang sipil, sehingga pengungkapan kasus ini harus melibatkan Komnas HAM.

"Kasus ini sudah masuk kategori pembantaian yang dilakukan oleh oknum TNI AL, jadi ini harus disikapi dengan serius dan tidak boleh dianggap remeh," ujar Paul.

Kelalaian Polisi Militer Angkatan Laut

Selain itu, Paul menyebut adanya kelalaian dalam pengawasan terhadap prajurit TNI AL.

Baca juga: Ibunda Kesya Lestaluhu Minta Bantuan Presiden Prabowo untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Anaknya

Ia menilai bahwa pada jam malam, masih banyak anggota TNI AL yang terlihat berada di tempat hiburan malam (THM).

"Polisi Militer Angkatan Laut (PM AL) di Lantamal XIV Sorong hanya bergerak ketika ada masalah. Seharusnya mereka lebih proaktif dan melakukan pemantauan setiap malam di THM," katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved