Hikmah Ramadan 2025
Merawat Kemabruran Puasa bagian 26: Dari Ta'abbud ke Isti'anah
Setiap hari kita mebaca, Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in (Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya Engkau yang kami memohon pertolongan).
Oleh: Prof., Dr., K.H. Nasaruddin Umar, M.A. (Menteri Agama RI)
TRIBUNSORONG.COM - Setiap hari kita membaca, Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in (Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya Engkau yang kami memohon pertolongan).
Ayat kelima dari surah Al-Fatihah ini menyimpan rahasia besar, tetapi masih banyak di antara kita yang belum menghayati maknanya.
Jika makna ta’abbud dan isti’anah bisa dihayati maka akan sangat membantu kita untuk mengenal siapa sesungguhnya diri kita dan siapa Allah SWT, dan inilah sesungguhnya inti ma’rifah.
Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya, dan siapa yang mengenal Tuhannya maka dengan sendirinya akan mengenal dirinya yang sesungguhnya.
Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa bagian 25: Dari Syariah ke Hakikat
Ta'abbud merupakan bentuk pendakian seorang hamba menuju Tuhannya dalam bentuk pengabdian atau penghambaan diri.
Dalam hadis Nabi shalat adalah bentuk pendakian atau mikraj orang-orang mukmin (al-shalatu mi'raj al-mu'minin).
Setelah hamba merasa tiba di puncak pendakian maka saat itulah Allah SWT memberikan apresiasi usaha keras atau mujahadah anak manusia ke dalam bentuk pertolongan Tuhan.
Bentuk isti'anah bermacam-macam, yang pasti itu merupakan keutamaan yang diberikan Allah SWT.
Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa bagian 24: Dari Sugesti Setan ke Sugesti Malaikat
Ta'abbud biasa disinonimkan dengan pendakian (taraqqi) dan isti'anah dihubungkan dengan tanazul, yaitu anugrah Allah SWT yang diturunkan kepada hamba.
Ibnu 'Arabi lebih suka menggunakan istilah taraqqi untuk upaya pendakian menuju Tuhan dan istilah tanazul untuk isti'anah.
Taraqqi bagi Ibnu 'Arabi melejitnya seorang hamba menuju Tuahannya.
Setelah sampai kedalam batas tertentu maka muncullah peristiwa tanazul, yaitu turunnya karunia Tuhan sebagai akibat pengabdian tulus seorang hamba kepada Tuhannya.
Isti'anah ialah anugrah yang diturunkan Tuhan sebagai balasan dari berbagai bentuk pengabdian kepada-Nya.
Penempatan isti'anah setelah ta'abbud mengisyaratkan bahwa tidak ada isti'anah tanpa diawali ta'abbud.
Artinya, seseorang yang mengharapkan pertolongan Tuhan harus diawali terlebih dahulu ta'abbud.
Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa bagian 22: Dari Rahman ke Rahim
Hanya hamba yang menemukan jalan dan konsisten menjalani jalan itu yang bisa mendapatkan isti'anah.
Dalam melaksanakan ta'abbud, manusia harus memperhatikan beberapa hal, satu di antaranya ialah keikhlasan, sebab ta'abbud tidak bisa mencapai puncak jika dipadati dengan riya, dosa, dan egoisme.
Isti'anah adalah akibat yang diperoleh melalui usaha ta'abbud yang sejati.
Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa bagian 21: Dari Takut ke Takwa
Kesejatian ta'abbud dapat diukur melalui tingkat keiklasan dan kekhusyukan ta'abbud itu sendiri.
Ta'abbud terkait dengan interaksi positif antara 'abid, Ma'bud, dan ibadah.
'Abid ialah orang yang bersungguh-sungguh bermaksud mendekatkan diri kepada Allah SWT, Ma'bud tidak lain ialah Allah SWT, dan ibadah ialah tata cara yang mengatur hubungan interaktif antara manusia sebagai 'abid dan Tuhan sebagai al-Ma'bud.
Ketentuan yang menjadi rambu-rambu antara 'abid dan ma'bud itulah ibadah.
Dengan demikian, ta'abbud-isti'anah seperti kata majumk yang tak bisa dipasahkan satu sama lain.
Pada saat yang bersamaan, antara 'abid, Ma'bud, dan ibadah juga tidak bisa dipisahkan.
Tidak ada 'abid tanpa ma'bud dan tidak ada arti 'abid tanpa ibadah.
Demikian pula dengan ta'abbud dan isti'anah, selalu berhubungan dengan ‘abid dan ma'bud. Wallahu A'lam. (*)
Festival Qasuari Merah, Digitalisasi Ekonomi dan Kebersamaan di Bulan Ramadan |
![]() |
---|
Bazar Ramadan 2025 di Sorong, 36 Stand Tawarkan Harga Terjangkau untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Safari Ramadan Satgaswil Papua Barat, Berbagi dengan Anak-Anak Kokoda di Kampung Maibo |
![]() |
---|
Puncak Safari Ramadan 2025, Pemkab Sorong Selatan Gelar Pasar Murah di Inanwatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.