Jumat Agung
Drama Jalan Salib di Sorong, Umat Katolik Diingatkan Kisah Sengsara dan Penderitaan Kristus
Ini menjadi momen refleksi mendalam atas sengsara dan wafat Yesus Kristus menjelang Paskah.
Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
Di pemberhentian kedelapan, Yesus berbicara kepada perempuan-perempuan Yerusalem.
Pemeran dengan suara lirih dan penuh penghayatan menyampaikan pesan Yesus: “Jangan menangisi Aku, tetapi tangisilah dirimu dan anak-anakmu.”
Pemberhentian kesembilan memperlihatkan kejatuhan Yesus untuk ketiga kalinya.
Di sini umat diajak merenung, seberapa sering kita jatuh dalam dosa, namun tetap diberi kesempatan untuk bangkit.
Pada pemberhentian ke-10, Yesus ditelanjangi yang menggambarkan kehinaan total yang ditanggung demi manusia, menanggalkan segala kemuliaan-Nya.
Baca juga: HUT Ke-21 Paroki Santo Arnoldus Janssen: Bersyukur, Mempererat Persaudaraan, dan Menatap Masa Depan
Yesus dipaku di salib dalam pemberhentian ke-11. Jeritan menyayat saat tangan dan kaki-Nya dipakukan membuat seluruh area terdiam dalam kesedihan mendalam.
Terakhir, pemberhentian ke-12, Yesus wafat di kayu salib.
Saat salib ditinggikan dan Yesus berseru, “sudah selesai,” lalu umat berdiri dan berdoa bersama dalam suasana hening. (tribunsorong.com/angela cindy)
Misa Kamis Putih di Gereja Stasi Maria Magdalena Sorong: Kasih, Pengorbanan, dan Solidaritas |
![]() |
---|
Program MBG di Kota Sorong Libatkan Yayasan dan Katering |
![]() |
---|
Kolaborasi Gereja Katolik dan IDI Sorong, 32 Dokter Layani Pemeriksaan Gratis |
![]() |
---|
Ragam Budaya Papua Bakal Meriahkan Peresmian Gedung Baru Gereja St. Yoseph Freinademets Malasilen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.