Jumat Agung

Drama Jalan Salib di Sorong, Umat Katolik Diingatkan Kisah Sengsara dan Penderitaan Kristus

Ini menjadi momen refleksi mendalam atas sengsara dan wafat Yesus Kristus menjelang Paskah.

Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
DRAMA JALAN SALIB - Paroki Santo Arnoldus Janssen, Malanu, Kota Sorong, Papua Barat Daya menggelar drama Jalan Salib memperingati Jumat Agung Wafat Isa Almasih, Jumat 18/4/2025).  

Di pemberhentian kedelapan, Yesus berbicara kepada perempuan-perempuan Yerusalem.

Pemeran dengan suara lirih dan penuh penghayatan menyampaikan pesan Yesus: “Jangan menangisi Aku, tetapi tangisilah dirimu dan anak-anakmu.”

Pemberhentian kesembilan memperlihatkan kejatuhan Yesus untuk ketiga kalinya.

Di sini umat diajak merenung, seberapa sering kita jatuh dalam dosa, namun tetap diberi kesempatan untuk bangkit.

Pada pemberhentian ke-10, Yesus ditelanjangi yang menggambarkan kehinaan total yang ditanggung demi manusia, menanggalkan segala kemuliaan-Nya.

Baca juga: HUT Ke-21 Paroki Santo Arnoldus Janssen: Bersyukur, Mempererat Persaudaraan, dan Menatap Masa Depan

Yesus dipaku di salib dalam pemberhentian ke-11. Jeritan menyayat saat tangan dan kaki-Nya dipakukan membuat seluruh area terdiam dalam kesedihan mendalam.

Terakhir, pemberhentian ke-12, Yesus wafat di kayu salib.

Saat salib ditinggikan dan Yesus berseru, “sudah selesai,” lalu umat berdiri dan berdoa bersama dalam suasana hening. (tribunsorong.com/angela cindy

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved