Jumat Agung

Ibadah Jumat Agung di Kota Sorong, Pater Iventus Kocu: Tetap Beriman di Tengah Persoalan Hidup

Pater Iventus menyoroti nubuat Nabi Yesaya tentang sosok yang wajahnya buruk karena dipukul dan dihina. 

Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
JUMAT AGUNG - Prosesi penghormatan salib pada rangkaian Ibadah Jumat Agung di Stasi Maria Magdalena, Bambu Kuning, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (18/4/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pater Iventus Kocu, Pr menyampaikan homili dalam Ibadah Jumat Agung di Stasi Maria Magdalena, Bambu Kuning, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (18/4/2025).

Di dalamnya menjelaskan tentang refleksi tentang makna penderitaan Yesus dan kasih pengampunan yang menyertai.

Baca juga: Cerita Hendri Perankan Yesus dalam Tablo Jalan Salib di Paroki Santo Arnoldus Janssen Sorong

Pater Iventus menyoroti nubuat Nabi Yesaya tentang sosok yang wajahnya buruk karena dipukul dan dihina. 

“Banyak orang melihat Dia dan mengira Ia orang berdosa karena disiksa dan ditolak, padahal justru Yesus memikul dosa-dosa kita,” kata Pastor Iventus di hadapan umat.

Baca juga: Apa Arti Kata Jumat Agung? Berikut Penjelasan Perbedaannya dengan Kamis Putih dan Paskah

Ia mengajak umat agar merenungkan betapa dalamnya kasih Yesus bahkan saat disalib tetap berdoa bagi para penyiksa-Nya, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” 

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kasih Tuhan tidak dibatasi perlakuan manusia, bahkan dalam penderitaan yang paling pedih sekalipun.

Refleksi juga menyinggung kisah penjahat yang disalib di sebelah kanan Yesus yang pada akhirnya memperoleh janji keselamatan karena pengakuan iman. 

"Ia tahu dirinya berdosa, tapi dalam keterpurukannya, ia masih punya iman dan harapan. Yesus tidak menolak dia, hari ini juga engkau bersama Aku di Firdaus," kata Pater Iventus menirukan janji Yesus. 

Baca juga: Drama Jalan Salib di Sorong, Umat Katolik Diingatkan Kisah Sengsara dan Penderitaan Kristus

Ini menjadi inspirasi bagi umat untuk tetap beriman di tengah persoalan hidup.

Pater Iventus menekankan bahwa pengorbanan Kristus bukanlah akhir, melainkan awal dari harapan baru. 

"Pintu surga telah dibuka bagi, tapi kita juga dituntut terus melangkah dalam iman, memperjuangkan kebaikan, dan saling mengasihi," ucapnya.

Ibadah ditutup dengan penghormatan salib dan doa umat secara bergiliran. (tribunsorong.com/angela cindy

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved