Desa Cinta Statistik 2025
Kampung Bumi Ajo Dicanangkan sebagai Desa Cinta Statistik 2025
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan tiga fokus utama pembangunan Desa Cantik
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Bupati Sorong Selatan Petronela Krenak secara resmi mencanangkan Kampung Bumi Ajo, Distrik Moswaren, sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) 2025.
Acara berlangsung di Balai Kampung Bumi Ajo dan dihadiri sejumlah pejabat daerah, termasuk Wakil Bupati Yohan Bodori dan Kepala BPS Sorong Selatan Elisa Isak Patikawa.
Baca juga: INI Arahan Bupati Sorong Selatan Petronela Krenak saat Pimpin Apel Bersama TNI-Polri
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan tiga fokus utama pembangunan Desa Cantik
Pertama, pembangunan sentra data terpadu di tiap distrik, kedua peningkatan kapasitas SDM desa, khususnya pemuda dalam bidang teknologi informasi dan ketiga optimalisasi kerja sama dengan BPS untuk pemetaan potensi desa, termasuk sektor pariwisata.
“Dana kampung harus dikelola bijak dan transparan demi kemajuan bersama,” tegas Bupati Petronela.
Wakil Bupati Yohan Bodori menambahkan pentingnya data dalam pembangunan.
“Semoga semangat sadar data menyebar ke seluruh kampung agar Sorong Selatan menjadi kabupaten cerdas yang membangun dari akar rumput,” ucap Yohan Bodori.
Baca juga: Kapan Program Pendidikan Gratis di Sorong Selatan Diluncurkan? Simak Penjelasan Bupati
Kepala BPS Sorong Selatan Elisa Isak Patikawa mengatakan, Kampung Bumi Ajo menjadi desa ketiga di Sorong Selatan yang ditetapkan sebagai Desa Cantik, setelah Desa Keyen dan Anny.
Desa ini dipilih karena kesiapan data yang baik. Hadirnya bupati dan forkopimda turut memperkuat nilai pencanangan di tingkat nasional.
“Tahun lalu, daerah di Jawa meraih dana Rp200 juta dari Mendagri. Kini giliran Sorong Selatan untuk bersaing,” ujarnya.
Ia bilang, BPS akan fokus membina aparat kampung dalam pengelolaan data sesuai standar nasional, termasuk pelatihan, pendampingan, dan evaluasi administrasi.
Program Desa Cantik bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya data, menyeragamkan tata kelola data desa.
“Dan mengoptimalkan data untuk pembangunan, serta mencetak agen statistik di desa,” pungkas Elisa Isak Patikawa. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.