Kasus Penistaan

ICAKAP Apresiasi Langkah Cepat Kapolda, Desak Pelaku Penistaan Paus Leo XIV segera Diindentifikasi 

Paulinho Tower menyebut penistaan itu tindakan sangat provokatif dan berpotensi merusak toleransi antarumat beragama.

TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Ketua DPD ICAKAP Papua Barat Daya Paulinho Tawer bersama sejumlah pengurus diwawancara Jumat (27/9/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Cendikiawan Awam Katolik Papua (ICAKAP) Papua Barat Daya apresiasi tindakan cepat Kapolda Papua Barat Daya dalam merespons kasus pelecehan terhadap Paus Leo XIV dan penistaan terhadap Bunda Maria yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab melalui akun anonim di media sosial.

Baca juga: Kapolda Papua Barat Daya Desak Polres Maybrat Usut Tuntas Kasus Penghinaan Paus Leo XIV

Ketua DPD ICAKAP Papua Barat Daya Paulinho Tower menyebut penistaan itu tindakan sangat provokatif dan berpotensi merusak toleransi antarumat beragama yang selama ini telah terjaga dengan baik di Papua Barat Daya.

“Kami menyambut baik langkah kapolda yang bertindak cepat dan tegas. Tindakan akun anonim tersebut tidak hanya melecehkan simbol-simbol suci agama Katolik, tetapi juga memecah-belah kerukunan yang telah lama dibangun,” ungkap dia.

Ia berharap dalam waktu satu minggu ke depan, pelaku dapat segera diidentifikasi dan ditangkap. 

Selain pelaku anonim, perhatian serius juga diarahkan pada akun media sosial Maybrat News, yang diduga telah berulang kali menjadi sarana penyebaran ujaran kebencian dan konten provokatif oleh pihak tidak bertanggung jawab.

“Akun Maybrat News harus segera ditutup. Ini bukan kali pertama digunakan untuk menyebar keresahan dan ujaran provokatif. Sudah terlalu sering masyarakat dibuat resah dengan konten yang disebarkan akun tersebut,” tegasnya.

Baca juga: OKP Cipayung Papua Barat Daya Desak Polisi Ungkap Pelaku Penghinaan Paus Leo XIV

Dia juga menyoroti lemahnya penanganan kasus ini di tingkat Polres Maybrat

Meskipun laporan telah berulang kali disampaikan, namun tindak lanjut yang diberikan dinilai lamban dan terkesan ada pembiaran.

“Kalau tidak dituntaskan, masyarakat akan bertanya-tanya dan bisa menimbulkan multitafsir, bahkan menurunkan wibawa institusi kepolisian sebagai pelindung masyarakat,” tambahnya.

Lanjutnya, DPD ICAKAP memastikan bahwa seluruh organisasi Katolik di bawah koordinasinya akan mengawal kasus ini hingga tuntas. 

Monitoring perkembangan penanganan kasus akan dilakukan setiap minggu.

“Kami akan terus mengawal proses ini. Mari kita jaga Papua sebagai tanah damai, tempat semua suku dan bangsa hidup berdampingan dalam harmoni,” tutup dia. (*/tribunsorong.com)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved