Nahdlatul Ulama

Fatayat NU Papua Barat Daya Bekali Kader lewat LKD, Perkuat Peran Perempuan

Ketua PW Fatayat NU Papua Barat Daya Siti Syamsiah mengatakan, usia kepengurusan baru menginjak lima bulan, namun Fatayat NU telah berkembang pesat.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Pengurus Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (PW Fatayat NU) Provinsi Papua Barat Daya foto bersama pada rangkaian Rapat Kerja (Raker) dan Latihan Kader Dasar (LKD) di Aala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong, Kilometer 9, Kota Sorong, Jumat (16/5/2025).  

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (PW Fatayat NU) Provinsi Papua Barat Daya menggelar Rapat Kerja (Raker) dan Latihan Kader Dasar (LKD), Jumat (16/5/2025). 

Kegiatan dilaksanakan Auala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong, Kilometer 9, Kota Sorong.

Ketua PW Fatayat NU Papua Barat Daya Siti Syamsiah mengatakan, usia kepengurusan baru menginjak lima bulan, namun Fatayat NU telah berkembang pesat.

Baca juga: Raker dan LKD Fatayat NU Papua Barat Daya, Kepala Kesbangpol Sellvyana Beri Penguatan Hak Perempuan

Setidaknya sudah terbentuk lima cabang aktif, yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Raja Ampat, Sorong Selatan, dan Kabupaten Tambrauw.

“Fatayat NU hadir bukan sekadar organisasi, melainkan gerakan sosial perempuan yang bergerak di bidang pendidikan, sosial dan pemberdayaan ekonomi umat. LKD ini menjadi wadah awal memperkuat kapasitas kader dan semangat perjuangan perempuan NU,” katanya.

Syamsiah berharap, kehadiran Fatayat NU di Papua Barat Daya mampu memberi warna baru dalam perjuangan sosial keagamaan di Tanah Papua, khususnya di kalangan perempuan.

Ketua PWNU Papua Barat Daya Mulyono dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya peran organisasi keagamaan dalam menjawab tantangan zaman.

Baca juga: Fatayat NU Sorong Gelar Ngaji Budaya, Angkat Isu Pencegahan Perkawinan Anak

Fatayat NU harus bisa bersinergi dengan pemerintah, merespons isu-isu sosial, dan tidak hanya terpaku pada kegiatan ritual semata.

"NU itu luas. Fatayat adalah bagian penting dari gerakan Islam yang progresif,” ujar Mulyono.

Asisten II Setda Kota Sorong Tamrin Tajuddin mengapresiasi pelaksanaan LKD yang dinilai penting dalam pengembangan kualitas sumberd daya manusia (SDM) perempuan di Papua Barat Daya.

Baca juga: Fatayat NU Papua Barat Daya Serukan Perempuan Jadi Agen Perubahan di Hari Kartini

Fatayat NU telah menunjukkan kontribusi nyata di tingkat nasional, sehingga sudah saatnya kontribusi itu terasa hingga ke kampung-kampung di Papua Barat Daya.

"Pemerintah kota siap berkolaborasi dengan Fatayat dalam berbagai sektor,” ujar Tamrin. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved