Perayaan Tri Suci Waisak 2025: Cahaya Kedamaian dan Kebijaksanaan Terpancar dari Papua Barat Daya

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 T.B./2025 digelar di VEGA PRIME Hotel & Convention, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (24/5/2025). 

Acara bertema "Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan untuk Perdamaian Dunia" dihadiri umat Buddha dari berbagai daerah, tokoh lintas agama, dan pejabat pemerintahan. 

Baca juga: 40 Twibbon Hari Raya Waisak 2025 Desain Menarik Penuh Makna, Cocok Dibagikan di IG Story hingga WA

Bhikkhu Sangha Y.M. Chuan Thing Sthavira dalam pesan Waisaknya menyampaikan terima kasih kepada aparat TNI dan kepolisian atas perlindungan yang menjamin keamanan beribadah dan hidup berdampingan.

Ia juga memberi penghormatan kepada tokoh-tokoh agama di Papua Barat Daya yang telah menciptakan ruang spiritual inklusif dan harmonis.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Perayaan Waisak di Indonesia, Perjalanan Hidup Budha, Tradisi di Banyak Negara

Bhikkhu Chuan Thing pun berbagi pengalaman spiritual saat kedatangannya ke Papua Barat Daya. 

Ia melihat pelangi yang sempurna dalam gerimis hujan, yang ia maknai sebagai simbol kebersamaan menjelang perayaan Waisak. 

Bhikkhu Chuan Thing mengajak umat agar merenungkan makna Waisak sebagai peringatan atas tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha: kelahiran, pencerahan, dan parinibbana.

“Banyak manusia menyia-nyiakan hidup hanya untuk rutinitas. Padahal hidup sebagai manusia adalah berkah besar yang seharusnya dimaknai untuk mencapai kebahagiaan sejati, bukan sekadar mengejar materi," ujarnya.

Baca juga: 100 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2025 Penuh Makna, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Bhikkhu Chuan Thing juga mengingatkan pentingnya kesadaran akan kematian dan karma. 

“Yang kita bawa saat meninggal bukanlah kekayaan, tapi perbuatan kita. Mari kita jalani hidup dengan batin yang jernih, penuh kebajikan.”ujarnya.

Komitmen Kerukunan dari Kementerian Agama

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Luksen Jems Mayor dalam sambutannya mengatakan, Waisak adalah momentum spiritual sekaligus sosial. 

Ia menyoroti pentingnya moderasi beragama dan peran rumah ibadah sebagai pusat harmoni sosial dan pelestarian lingkungan.

Baca juga: Pawai Waisak 2025 di Wihara Buddha Sasana Aimas Sorong, Spirit Harmoni Antarumat Beragama

Apresiasi juga disampaikan untuk umat Buddha atas partisipasi mereka dalam gerakan ekologis nasional, seperti penanaman pohon matoa. 

“Rumah ibadah harus menjadi ruang edukasi dan wisata spiritual yang ramah lingkungan,” kata Luksen.

Dalam kesempatan itu, ia juga memperkenalkan gerakan “Papua Pinjam PEPEDA: Percaya, Optimis, Daya”, sebuah ajakan moral untuk membangun Papua dengan kepercayaan dan produktivitas.