Budaya Tanah Papua

Menguak Cerita Mantan Pj Ketua TP PKK Papua Pegunungan Herwin Wanggai yang Tampil Identik Bawa Noken

Dia adalah Herwin Wanggai, istri mantan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai yang juga mantan Pj Ketua TP PKK Papua Pegunungan. 

Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
IDENTIK BAWA NOKEN - Herwin Meiliantina Wanggai, istri mantan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai berbalut hijab serta membawa noken di kepala, Selasa (17/6/2025). Ia menghadiri Pelantikan Pengurus Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Papua Barat Daya 2025-2030 di ruang lantai 3, kantor gubernur, kompleks kantor Wali Kota Sorong. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sosok perempuan berhijab peach dibalut busana muslimah senada tampak mencolok penampilannya pada acara Pelantikan Pengurus Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Papua Barat Daya 2025-2030, Selasa (17/6/2025).

Ia hadir bersama puluhan tamu lainnya yang memadati Ruang Lantai 3, Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Kota Sorong.

Perempuan itu membawa noken, tas tradisional Papua terbuat dari serat kulit yang disampirkan di kepala.

Baca juga: Peringati Hari Noken dan Disabilitas Internasional, Pj Wali Kota Sorong: Hapus Pandangan Miring

Noken tersebut dalam kondisi kosong, sehingga dijadikan sebagai semacam aksesoris pelengkap busana.

Dia adalah Herwin Meiliantina Wanggai, istri mantan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai yang juga mantan Pj Ketua TP PKK Papua Pegunungan

Herwin mengaku setia membawa noken dalam setiap aktivitasnya meski tak lagi berada di Papua Pegunungan.

Baca juga: Mama-mama Papua Diajari Bikin Suvenir dan Anyaman Noken, Program DP3A Kota Sorong

Hal itu sebagai simbol budaya, identitas, sekaligus sarana promosi warisan leluhur.

“Noken bukan hanya bagian dari adat, tapi juga kebanggaan. Bawa noken bukan hanya di gunung atau di Papua saja, di Jakarta pun saya pakai. Selalu saja orang bertanya, 'ini apa?’, dari situ saya bisa bercerita,” ujar Herwin kepada TribunSorong.com, Selasa (17/6/2025). 

Herwin menambahkan, membawa noken ke ruang-ruang publik adalah bentuk promosi budaya dan warisan leluhur. 

Ia berharap langkah kecilnya bisa membangkitkan rasa ingin tahu dan minat masyarakat luas terhadap noken, yang pada akhirnya berdampak positif bagi para pengrajinnya, khususnya Mama-mama Papua.

“Kalau batik bisa jadi pakaian nasional yang dipakai semua orang di Indonesia, kenapa noken tidak? Siapa tahu suatu saat noken juga bisa dikenal luas dan menjadi bagian dari budaya nasional,” ucap Herwin.

Baca juga: Pemkab Maybrat Gelar Pelatihan Menyulam Noken untuk Remaja Wanita

Bagi Herwin, noken bukan sekadar barang kerajinan, tetapi bisa ibarat “suara dan harapan” dari Tanah Papua. 

Oleh karena itu dirinya selalu membawa noken pada saat acara-acara formal maupun nonformal.

“Saya tahu mungkin tak banyak yang bisa saya lakukan sekarang, tapi semoga lewat hal kecil ini (memakai noken), saya bisa bantu memperkenalkan dan menghidupkan kembali kebanggaan terhadap budaya kita sendiri,” kata Herwin. (tribunsorong.com/angela cindy)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved