Kota Sorong

Buku Anak Bergambar Warna-Warni Papua Diharapkan Tingkatkan Minat Baca Anak Sorong

Gerakan ini merupakan tantangan sekaligus peluang besar untuk memperkuat budaya membaca di Papua Barat Daya, khususnya di Kota Sorong.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
WAWANCARA - Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kota Sorong, Yuliana Wambrauw diwawancarai usai acara talk show literasi, Jumat (4/7/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kota Sorong Yuliana Wambrauw menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan Sorong Membaca yang digagas oleh penerima beasiswa LPDP Angkatan PK-256.

Baca juga: SOSOK Cici Warmasen, Siswi SMK Negeri 1 Kota Sorong Terpilih jadi Duta Paskibraka Nasional 2025

Yuliana menyebut bahwa gerakan ini merupakan tantangan sekaligus peluang besar untuk memperkuat budaya membaca di Papua Barat Daya, khususnya di Kota Sorong.

“Budaya membaca itu harus seperti makan pinang. Di mana saja harus ada buku—baik cetak maupun elektronik.,” ujar Yuliana saat diwawancarai usai acara talk show literasi, Jumat (4/7/2025).

Baca juga: 4 Putra-Putri Moi Sambut Baik Hasil Seleksi DPR Kota Sorong Jalur Pengangkatan

Ia secara khusus mengapresiasi buku anak berjudul Warna-Warni Budaya dan Alam Papua yang diluncurkan dalam kegiatan tersebut.

Buku bergambar penuh warna itu, menurutnya, sangat menarik dan potensial untuk meningkatkan minat baca anak-anak di wilayah Sorong.

Sebagai Ketua FTBM, Yuliana juga menyoroti peran komunitas taman baca yang tersebar di Kota Sorong

Saat ini, terdapat 21 TBM aktif yang menjalankan berbagai kegiatan literasi, khususnya untuk anak-anak yang belum memiliki akses belajar formal.

“Kami fokus di calistung (baca-tulis-hitung), terutama bagi anak-anak yang tidak bisa sekolah secara formal,” jelasnya.

Baca juga: Hasil Seleksi DPR Kota Sorong Jalur OAP Resmi Diumumkan, Berikut Nama dan Perolehan Nilainya

Jumlah peserta binaan di setiap TBM beragam, mulai dari belasan hingga puluhan anak, tergantung lokasi dan hari kegiatan yang sudah ditentukan oleh masing-masing komunitas.

Menanggapi program pendidikan gratis yang baru saja diluncurkan oleh Pemerintah Kota Sorong bagi anak-anak Orang Asli Papua (OAP), Yuliana menyambutnya dengan penuh antusias.

“Ini peluang besar agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah. Semua anak wajib bersekolah, demi generasi emas 2045,” tegasnya.

Menurut Yuliana, kebijakan tersebut telah membawa dampak langsung, terlihat dari membeludaknya jumlah murid baru dari jenjang PAUD hingga SMA di berbagai sekolah di Sorong.

“Di bulan-bulan ini, orang tua biasanya pusing urus biaya sekolah. Tapi dengan pendidikan gratis, beban itu terangkat. Ini adalah gerakan besar menuju masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Papua,” pungkasnya. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved