TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Umat Katolik hari ini merayakan Jumat Agung.
Hari yang yakini sebagai hari Yesus Kristus disalibkan dan menderita demi menebus dosa umat manusia.
Sejumlah agenda ibadah dilakukan pada hari ini.
Baca juga: Patung Yesus di Teminabuan Dibungkus Kain Merah di Jumat Agung, Ini Alasannya
Seperti pada Paroki ST Albertus Agung Teminabuan,Kabupaten Sorong Selatan yang menggelar Jalan Salib hingga mencium salib, Jumat (7/4/2023).
Tradisi ini dirayakan sebagai bentuk penghormatan, kecintaan dan pengorbanan seorang anak manusia untuk menebus dosa umat manusia.
Baca juga: Drama Wafat Isa Almasih, Umat Katolik Santo Petrus Remu Teteskan Air Mata
Pastor Paroki ST Albertus Agung Teminabuan Romo Zepto Triffon Pokii Pr mengatakan perayaan Jumat Agung bagi umat Katolik bukan sebagai upacara lirual semata.
"Jumat Agung hendaknya dimaknai bahwa peristiwa kesengsaraan kematian Yesus merupakan peristiwa kesengsaraan yang perlu dihayati," ujar Romo Zepto Triffon Pokki dalam khotbanya.
Baca juga: Jumat Agung Gereja Kristen Injili di Tanah Papua, Pdt Allan Sosir: Ungkapan Syukur
Ia mengatakan dalam kehidupan sehari- hari ada dua peristiwa yang akan dialami oleh setiap manusia, antara lain pembunuhan karakter dan kematian secara fisik.
Baca juga: Ini Makna Adorasi Sakramen Maha Kudus di Gereja Katolik
"Peristiwa kematian itu pada zaman Yahudi merupakan peristiwa yang biasa, karena sebelum kematian Yesus Kristus sudah ada kematian orang lain. Namun kematian Yesus Kristus tidak bisa dimaknai sebagai sesuatu peristiwa yang biasa, namun perlu dimaknai secara iman," katanya.
Dalam perayaan Ekaristi tersebut umat Paroki ST Albertus Agung mencium salib. (tribunsorong.com/ Paulus Pulo)