TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Selaku intelektual Aitinyo dan Ayamaru Raya Kornelius Kambu melihat aksi protes yang dilakukan di Facebook dan WhatsApp.
Aksi tersebut yaitu, menanggapi penghargaan yang diberikan Pemkab Maybrat kepada tim 19 tim Pemekaran Kabupaten Maybrat.
Pemberian yang diberikan usai upacara HUT ke 14 Kabupaten Maybrat Rabu 3 Mei 2023.
"Karena itu, membuat kita tidak serius membangun dan masyarakat menilai bahwa pemimpin sebelumnya itu gagal," ujarnya, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Warga Kisor Bakal Kedapatan Seribu Rumah, Bernhard: Maybrat Butuh Dana Percepatan
Kabupaten Maybrat kita sudah tandatangan paktaintegritas damai, dan menyampingkan konflik selama 10 tahun.
Paktaintegritas mampu menggugurkan keputusan Mahkamah konstitusi nomor 66 Tahun 2013, dan munculah peraturan pemerintah nomor 41.
"Saya berharap jangan ada yang tunjukkan egosektoral di kabupaten ini," tegas Kornelius Kambu.
Mari kita bersatu, orang sudah tau, tidak perlu mengepresikan kembali hal yang sudah berdoa dan kuburkan bersama, demi membangun Kabupaten Maybrat.
Baca juga: Pekabaran Injil ke 72 di Kambuaya Maybrat, Warga Gelar Pawai Obor
Jangan lagi kita membuat opini, mengakibatkan aksi protes dari kelompok lain.
"Masyarakat minta kita Intelektual duduk dan segera mengklarifikasi hal ini,"ujar Kornelius Kambu.
Kabupaten Maybrat hadir ini orang belanja dengan Uang, dan kami punya tokoh-tokoh juga ikut kerja dan berjuang.
Tokoh Aitinyo yaitu Dr Jhon Piet Wanane,SH,M.Si mantan Bupati Sorong, Dr, Bernard Sagrim,Drs,MM mantan Kepala Keuangan Kabupaten Sorong, Drs,Ec.Lamberthus Jidmauw, Mantap kepala Keuangan Kota Sorong, Prof Baltasar Kambuaya, dan Intelektual kami yang lain.
Baca juga: Artis Papua DJ Sammy Manggorap dan Ocha Sentuf Manggung di HUT ke 14 Maybrat di Vaitmayaf
"Kita harus tinggalkan semua perbedaan dan Ego, dan bersatu lalu kuat maka kita bisa lawan orang lain," kata Intelektual muda Aitinyo dan Ayamaru.
Kini ujarnya jelang Pemilu, ia khawatir hal seperti ini bisa memicu konflik egosektoral, sekat-sekat kelompok Aitinyo, Ayamaru, Yumases dan Aifat.
"Kami ditekan untuk melakukan pertemuan dan menyanyakan kenapa sampai hal itu muncul kemarin," bebernya.