Dengan adanya daerah otonomi baru dan cerita masyarakat yang pulang kampung, membawa kabar baru agar merantau.
"Dari motifasi inilah membuka ruang pertarungan baru dimana anak kampung ke Sorong, bertarung di ruang itu," jelasnya.
Belakangan ini orang yang datang di Kota Sorong, motifnya adalah mencari kerja, bersekolah dan lain sebagainya.
"Bahkan yang datang ada yang membawa motif bekerja sembari melanjutkan pendidikan di Sorong," ungkapnya.
Bustamin menjelaskan, Kota Sorong, Papua Barat Daya, selama ini menjadi satu di antara daerah yang memiliki kekayaan minyak, laut dan eksploitasi huta.
Hanya saja, proses migrasi di Sorong dengan berbagai motif harusnya dibentuk dan dijaga agar tidak terjadi gesekan.
"Semakin banyak penduduk harusnya dijaga agar bisa memberikan ruang kepada pribumi supaya mendapatkan hak layak," pungkasnya.(tribunsorong.com/safwan)