Banjir Kota Sorong

Hingga Agustus, Lima Distrik di Kota Sorong Waspada Banjir

Editor: Milna Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong Herlin Sasabone.

TRIBUNSORONG.COM - BPBD Kota Sorong memperingatkan warga untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi, yakni banjir dan longsor.

Berdasarkan data BMKG, Sorong memasuki musim hujan dari Juni hingga Agustus.

Kepala BPBD Kota Sorong Herlin Sasabone mengungkapkan, terdapat lima distrik atau kecamatan yang rawan banjir.

"Warga di lima titik ini harus waspada, yakni Sorong Utara, Sorong Timur, Sorong, Sorong Manoi, dan Sorong Barat," ujarnya, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Proyek Jembatan Sungai Warsamson Kabupaten Sorong Dikebut, Warga Menyeberang Naik Perahu saat Banjir

Pada tahun ini sudah terjadi dua kali banjir di Kota Sorong.

Dikutip TribunSorong.com dari catatan Kompas dari 2020 hingga 2022, sudah terjadi tiga kali banjir dan longsor. Kondisi ini dipicu setelah hujan deras selama berjam-jam.

Banjir dan longsor yang pertama pada 16 hingga 17 Juli 2020.

Baca juga: Libur Fakultatif, Motoris Odong-odong Laut Pantai Pasir Putih Manokwari Banjir Penumpang

Tercatat lima warga meninggal dalam musibah ini. Bencana yang sama terjadi pada 11 September 2021, tetapi tidak terdapat korban.

Kemudian pada peristiwa banjir dan longsor pada 23 Agustus 2022 terjadi di empat distrik.

Tiga warga meninggal dan 10 orang luka-luka akibat terkena longsoran tanah.

Baca juga: Pemprov Papua Barat Kucurkan Rp20 Miliar Tangani Banjir Kilo 9 dan 10 Sorong

Sementara jumlah warga yang terdampak banjir sekitar 2.000 jiwa.

”Kami meminta warga waspada curah hujan tinggi yang terjadi di Sorong. Warga juga harus menyiapkan upaya evakuasi untuk mengantisipasi banjir dan longsor,” ujar Herlin.

Baca juga: Kota Sorong Rawan Banjir, Ketua Ikatan Arsitek Papua Barat Sarankan Solusi Ini

Sebelumnya kemarin, sejumlah kelurahan di Kota Sorong tergenang air mencapai hingga 50 sentimeter adalah Matalamagi, Sawagumu, Klasaman, Klawuyuk, Kladufu, dan Klasabi.

Herlin memaparkan, hujan terjadi sejak Selasa pukul 21.00 WIT hingga pukul 00.00 WIT dengan intensitas lebat.

Curah hujan mencapai 88,3 milimeter dalam jangka waktu dua jam.

”Pemicu banjir karena tingginya curah hujan dan fungsi saluran drainase yang tidak optimal. Air juga mengenangi sejumlah ruas jalan umum selama beberapa jam,” kata Herlin.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Hujan Deras Landa Sorong"