Kumpulan Berita Viral Papua Barat Daya: Kritikan Kunjungan Wapres hingga Pergeseran Panglima TNI

Editor: Rahman Hakim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto: Kritikan untuk kunjungan Wapres RI hingga pergeseran jabatan Panglima TNI Pangdam XVIII.

"Gedung mewah itu tidak bisa bangun manusia Papua. Namun kalau SDM Papua dibangun lebih dulu maka gedung bisa dibangun," jelas Ferry Onim.

Ketua Forum komunikasi Masyarakat Imekko Bersatu Papua Barat Daya itu berharap, kehadiran di Sorong tidak boleh sia-sia hanya sebatas letakkan batu.

Tak hanya itu, Ferry Onim meminta agar kehadiran Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Sorong juga harus bisa evaluasi Otsus.

Pasalnya, masih banyak anak Papua belum tersentuh oleh Otsus, dan sekolahnya terhambat lantaran kendala biaya.

"Kalau Wakil Presiden hanya datang untuk meletakkan batu pertama, nanti saya akan pimpinan massa turun demo," tegasnya.

Pangdam Kasuari Maijen Gabriel Lema saat diberkati uskup Merauke (TribunSorong/Paulus Pulo)

Pergeseran Kekuasaan Panglima TNI Pangdam XVIII

Jabatan Mayor Jenderal atau Mayjen TNI Gabriel Lema sebagai Pangdam XVIII/Kasuari resmi digeser Senin (17/7/2023).

Jenderal bintang dua TNI Kelahiran Hokeng Flores Timur Nusa Tenggara Timur itu digantikan oleh Mayjen Ilyas Alamsyah.

Rotasi itu sesuai dengan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Dalam keputusan yang sama, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan mutasi terhadap 96 perwira tinggi termasuk mengganti tujuh Panglima komando daerah militer (Pangdam).

Dalam serat keputuasan itu, Panglima TNI mempercayakan Mayjen TNI Gabriel Lema menjadi Perwira Staf Ahli Tingkat III Kasad Bidang Politik dan Keamanan Nasional atau Pa Sahli Tk.III KSAD Bidang Polkamnas.

Gabriel Lema mengisi kursi yang ditinggalkan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah.

Posisi tersebut merupakan satu dari 9 perwira staf ahli tingkat III yang membantu dan bertanggung jawab kepada Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat yang bertanggung jawab langsung kepada KSAD.

Adapun staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat bertugas membantu Kepala Staf Angkatan Darat dalam menyelenggarakan pengolahan dan penelaahan secara akademis masalah nasional dan internasional yang terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas TNI Angkatan Darat, serta disusun secara konsepsional, sebagai saran untuk membantu Kasad dalam menentukan kebijakan yang bersifat strategis.

Staf ahli merupakan badan staf yang terdiri atas sekelompok Perwira di tingkat Mabes TNI AD yang berkedudukan langsung di bawah Kasad. Staf Ahli Kasad dikoordinasikan oleh Koordinator Staf Ahli Kasad dan dibantu oleh sejumlah perwira menengah berpangkat kolonel seperti Perwira Pembantu Utama Perencanaan Anggaran dan Evaluasi, Perwira Pembantu Utama Operasi, dan Kepala Bagian Umum.

Halaman
123