TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Tren kasus pencurian kendaraan bermotor atau curanmor di wilayah hukum Polresta Sorong Kota, Papua Barat Daya, meningkat.

Nahasnya, dari hasil pengungkapan oleh penyidik sebagian dari pelaku curanmor di Kota Sorong, masih di bawah umur.

Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota AKP Arifal Utama.

Baca juga: Begal Ancam Warga Kota Sorong, Pj Baru Wali Kota Janji Tertibkan

"Memang kasus curanmor di semester tahun 2023, Kota Sorong mengalami peningkatan," ujar Arifal, kepada TribunSorong.com, Jumat (25/8/2023).

Dari data terakhir, lokasi yang seringkali terjadi curanmor yakni di wilayah Polsek Sorong Timur, Polresta Sorong Kota.

Meski begitu, wilayah lain seperti Distrik Sorong Barat serta Distrik Sorong Kota, Kota Sorong, masih terjadi aksi curanmor.

"Dalam minggu ini kasus curanmor di Distrik Sorong Timur, hampir mendekati 20 an laporan polisi (LP)," ungkap Arifal.

"Yang buat LP di kami memang baru sekitar 20 an, namun banyak tidak lapor."

Lebih lanjut dijelaskan Arifal, kejadian kasus curanmor di Kota Sorong, motifnya sama dengan yang sebelumnya.

"Anak-anak dalam kasus curanmor di Kota Sorong, mereka banyak yang menjadi pelaku atau eksekutor," ucapnya.

Para pelaku rata-rata mengincar kendaraan yang tengah terparkir dan langsung mematahkan leher kendaraannya.

"Dalam bulan ini saja LP yang sudah masuk dari seluruh wilayah di Polresta Sorong Kota sekira 60 kasus curanmor," tuturnya.

Dari 60 kasus curanmor yang masuk di Polresta Sorong Kota, kejadian terbanyak di wilayah hukum Polsek Sorong Timur.

Melihat data yang semakin meningkat, Arifal mengajak masyarakat agar harus waspada di setiap situasi dan kondisi.

"Jangan kita acuh dalam memarkirkan kendaraan di sebuah tempat, pastikan harus ada kunci cadangan," pungkasnya.(tribunsorong.com/safwan)