TRIBUNSORONG.COM, SORONG – Pendidikan menjadi satu dari sekian masalah yang ada di Kabupaten Maybrat.

Penjabat (Pj) Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu mengatakan bahwa pembenahan sistem pendidikan menjadi hal yang diprioritaskan.

Dalam satu tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat merencanakan sistem pendidikan berbasis IT.

Hal itu guna mendorong kemampuan siswa di Kabupaten Maybrat tidak tertinggal dengan siswa di daerah perkotaan atau ibu kota.

Dia pun optimis hal tersebut bukanlah hal yang mustahil terwujud.

Baca juga: Masa Jabatan Diperpanjang, Pj Bupati Maybrat Dorong Ketahanan Pangan hingga Perikanan

“Kami juga ingin mengubah metode pembelajaran. Pembelajaran kita revolusikan dengan menggunakan pendekatan IT, saya yakin ini bisa,” kata Bernhard Eduard Rondonuwu dalam siniar The Leaders di kanal YouTube TribunSorong, Kamis (24/8/2023).

Alumnus Universitas Sam Ratulangi itu juga menyinggung soal pemetaan potensi peserta didik.

Dia berpendapat siswa memiliki potensi yang berbeda-beda di tiap jenjang pendidikan.

Oleh karena itu, menurutnya perlu ada asesmen diagnostik dalam mengetahui potensi dan kebutuhan belajar siswa.

Hal itu rupanya sejalan dengan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yakni Program Merdeka Belajar melalui sekolah penggerak.

“Misalnya anak SMP apakah dia cocoknya di SMA atau di SMK, kami lihat dari potensinya. Kami juga ingin siswa SMA di Maybrat dipetakan (potensinya), sehingga kita siapkan mereka berpeluang lolos ke perguruan tinggi ternama atau sekolah kedinasan,” ucapnya.

Baca juga: Atasi Pelayanan Lambat, Pj Bupati Maybrat Terapkan Sistem Pemerintahan Berbasis ITE

Dia mengatakan apabila anak-anak di Kabupaten Maybrat berhasil meraih Pendidikan tinggi, maka harapannya akan menekan angka pengangguran.

Program revolusi pendidikan berbasis IT implementasinya akan menyesuaikan gaya belajar anak generasi terkini.

Program ini juga menurutnya menjawab permasalahan kurangnya tenaga pengajar di Kabupaten Maybrat.

“Revolusi metode pembelajan ini, benar-benar sesuai dengan model belajar anak sekarang yang cenderung ke virtual. Sebetulnya, program ini juga menjawab cara bagaimana mengatasi masalah kekurangan guru,” ucapnya.