TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Umat muslim di Kota Sorong, Papua Barat Daya, diminta menjadikan masjid sebagai pusat diskusi dan pemersatu antar sesama.
Pasalnya, akhir-akhir ini umat disejumlah daerah mudah diadu domba perkara beda pendapat dan lainnya.
Kondisi itu dijelaskan Khotib Jumat Ustad Rahman Rahanyamtel saat Khutbah di Masjid Raya Al Akbar Papua Barat Daya.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Membayar Zakat Fitrah? Bagaimana Hukum Membayar Zakat Setelah Salat Idul Fitri?
Rahman mengatakan, hiruk pikuk duniawi saat ini, umat Islam harus dikuatkan agar tidak tercerai-berai lantaran beda pendapat.
"Kita tahu Rasulullah SAW telah berwasiat bahwa akhir zaman umat ibarat makanan di atas meja yang direbut oleh serigala lapar," ujar Rahman, Jumat (22/12/2023).
Ia berujar, kondisi ini telah ada dan umat harus lebih bijak agar tidak terpecah belah, gegara ulah satu atau dua orang.
Menyikapi kondisi itu, Rahman mengajak semua umat agar zikir dan perbanyak kajian dan ibadah di dalam masjid.
"Dalam Al Quran banyak ayat yang telah memberi peringatan terkait zikir, dan salat adalah zikir paling utama," katanya.
Baca juga: BKM Masjid Agung Al-Akbar Kota Sorong Perlu Dana Rp90 M untuk Bangun Masjid
Perintah salat (zikir) pun telah disebutkan ketika Allah SWT telah memperkenalkan dirinya di dalam Surat Taha ayat 14 yang artinya; Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku.
"Salat adalah zikir dan merupakan puncak perhambaan kita kepada Allah SWT serta bisa terhindar jebakan duniawi," jelasnya.
Baca juga: Sebagai Bentuk Syukur, Bupati Raja Ampat Sumbang Kubah & Tiang Alif Masjid Miftahulkhair Kota Sorong
Ia berharap, ke depan masjid harus jadi sentra dalam merawat hubungan manusia dengan Allah SWT dan juga sesama manusia di Kota Sorong, Papua Barat Daya. (tribunsorong.com/safwan ashari)