Menurut Bernhard E Rondonuwu, Kampung Rindu punya potensi wisata yang sudah cukup dikenal di Papua Barat Daya, yakni Kali Kaca.
Destinasi ini jika dikelola secara baik akan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) mengingat kekuatan fiskal atau kemampuan keuangan Maybrat nomor dua terendah di Papua.
"Perlu diketahui, PAD Maybrat itu sekitar Rp200 juta dari kegiatan satu tahun. Bisa kita bayangkan kapan akan membangun jika PAD-nya segitu," kata Bernhard E Rondonuwu.
Direktur Pol PP dan Linmas, Kemendagri ini menyebut, Maybrat punya banyak destinasi pariwisata yang tentu menjadi peluang dalam mendatangkan PAD.
Hadirnya program TMMD ini merupakan wujud kolaborasi TNI dalam hal ini Kodim 1809/Maybrat dan pemerintah daerah agar potensi-potensi wisata itu terangkat.
"Jika kita tidak manunggal, bekerja sama denga masyarakat, pemda, dan TNI bagaimana bisa mewujudkan ini. Tentara ada untuk torang (kita) semua, ada untuk menjaga kedaulatan. Demikian juga pemda ada untuk melayani masyarakat," kata Bernhard E Rondonuwu.
Baca juga: Proyek Jalan ke Kampung Ainot Masih Dikerjakan, Pj Bupati Maybrat Cek Progres di Lapangan
Ia berharap seluruh elemen masyarakat, khususnya di Kampung Rindu agar mendukung kegiatan TMMD ke-119 agar berjalan lancar dan selesai sesuai waktu yang ditentukan.
Tak hanya momen TMMD saja, dukungan program-program lainnya juga sangat diperlukan dalam pembangunan daerah di seluruh wilayah Maybrat.
"Mari torang sama-sama hapus image Maybrat (daerah rawan) menjadi daerah yang aman dan nyaman dikunjungi. Ayo kita tunjukkan, Maybrat bisa," kata Bernhard E Rondonuwu. (*/tribunsorong.com)