TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya mempertanyakan adanya perbedaan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Sorong pada Pemilu Serentak 2024.
Hal itu dilontarkan usai Ketua KPU Kota Sorong Balthasar Bert Kambuaya membacakan hasil rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat provinsi di Hotel Vega, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Dugaan Pelanggaran Pemilu di KPU Raja Ampat Dapat Komentar Pedas dari Korwil DEEP
Baca juga: Hasil PSU TPS 04 Mariat Gunung Kabupaten Sorong, Prabowo-Gibran Berbalik Ungguli Ganjar-Mahfud
Bawaslu mencatat tiga data DPT yang berbeda, yakni yang disahkan KPU Kota Sorong sebanyak 205.507 pemilih.
Selanjutnya DPT untuk pemilihan presiden berjumlah 205.126 pemilih lalu 204.623 DPT untuk DPR RI. 23.
“Dari tiga DPT itu, data mana yang dipakai oleh KPU Kota Sorong?” kata Komisioner Bawaslu Papua Barat Daya Regina Gemenop.
Ia menegaskan, ketidakberesan data tersebut harus diselesaikan karena jika tidak sinkron ini tetap dinaikkan ke pusat kemungkinan besar akan dikembalikan lagi.
Baca juga: Gerakan Rakyat Papua Barat Daya Tolak Hak Angket, Dukung Hasil Pemilu 2024
Calon Anggota DPD RI Amos Atkana mendukung segera dituntaskannya perbedaan data tersebut.
“Pihak KPU Kota Sorong ini terkesan melempar persoalan naik ke atasnya,” ujarnya.
Amos Atkana menambahkan, berdasarkan laporan saksinya di tingkat pleno KPU Kota Sorong, bahwa ada persoalan yang tidak tuntas.
Oleh karena itu dirinya sebagai peserta pemilu merasa dirugikan terhadap persoalan perbedaan DPT
"Siapa tahu dari data DPT yang berbeda ini, seharusnya kami yang terpilih menjadi tidak terpilih,” ucap Atkana.
Baca juga: Empat Kasus Pelanggaran Pemilu Dilaporkan ke Gakkumdu, Bawaslu: Sedang Proses
Baca juga: Pegang Berita Acara Tanpa Paraf, Saksi AMIN Sebut Ada Kejanggalan di KPU Raja Ampat
Dia berharap perbedaan data DPT yang berbeda harus dapat diselesaikan di Rapat Pleno KPU PBD.
Guna memberi kesempatan kepada KPU Kota Sorong memperbaiki data, Ketua KPU Papua Barat Daya Andarias Daniel Kambu beberapa kali menskorsing pleno. (tribunsorong.com/willem oscar makatita)