Sumber Daya Manusia Maybrat

Dosen UNIPA Penggagas Model SSH Sebut Implementasi Perlu Adaptasi Karakteristik Lokal Maybrat

Penulis: Safwan
Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen UNIPA Dr Ir Agus Sumule (depan kiri) menjadi narasumber dalam Diseminasi dan Publikasi Model Sekolah Sepanjang Hari (SSH) di Kabupaten Maybrat yang berlangsung di sebuah hotel di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (20/6/2024).

Melalui gagasan Dr Ir Agus Sumule tersebut, pemerintah kabupaten menerapkan SSH di wilayah Mare dan Aifat Utara.

Baca juga: Ini Sosok Akademisi Penggagas Program Sekolah Sepanjang Hari di Kabupaten Maybrat

Baca juga: Implementasi Sekolah Sepanjang Hari di Maybrat Butuh Peran Serta Semua Pihak

Konsep tersebut dibuat dengan cara menggabungkan anak sekolah di wilayah Mare dan Aifat Utara agar mengikuti program ini.

"Kami fokus gabungkan sekolah di wilayah terpencil dan terluar agar benar-benar bisa menjadi sampel konsep SSH," katanya.

Oleh karena itu, bagi anak-anak di kedua wilayah yang tadinya hanya sekolah pagi, saat ini bersekolah hingga sore hari.

Baca juga: Pj Bupati Maybrat Bersama Rektor UNIPA Luncurkan Model Sekolah Sepanjang Hari di Distrik Mare

Baca juga: Yuk Liburan Sekolah ke Wisata Edukatif dan Menghibur, Simak 5 Destinasi Seru Berikut!

Menurut Bernhard E Rondonuwu, konsep SSH memiliki keuntungan mulai dari akademik, disiplin hingga keterampilan masing-masing anak di sekolah.

Selain itu disesuaikan dengan keterampilan kultur serta adat istiadat masyarakat.

"Kami berikan makanan hingga bekal ilmu yang cukup sesuai kurikulum, sehingga mereka memengaruhi anak lain. Pola belajar SSH sudah dibuat di sekolah lain di kota besar yang berbasis asrama," ucapnya.

Oleh karena itu, Direktur Pol PP dan Linmas, Kemendagri ini berharap, pihaknya ingin pola belajar, perilaku dan disiplin bisa terkontrol agar ke depan dikawal oleh guru lebih baik lagi. (tribunsorong.com/safwan ashari)