“Banjir ini membuat rumah warga hancur. Perkakas dapur semua hancur. Bahkan, anak bayi hampir tenggelam,” lanjutnya.
Rosa meminta Pemkab Tambrauw segera mendata dan menganti semua kerugian warga akibat banjir.
“Kepada Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk serius melihat hal ini, sehingga semua hal yang mau dilakukan di ibu kota harus lihat untung ruginya,” ujarnya.
Rosa berharap, pemerintah daerah harus serius menangani peristiwa banjir yang melanda Ibu Kota Kabupaten Tambrauw salah satunya menata kembali Kali Asyakauw dan Kali Irawiam.
“Pemkab Tambrauw harus serius menata kembali kali-kali yang ada dan melarang tidak boleh mengambil material di kali. Lalu melakukan normalisasi, sehingga kedepan warga tidak terkena banjir lagi,” katanya.
Baca juga: Selangkah Lagi, Pasangan THOPI Ditetapkan Jadi Calon Bupati-Wakil Bupati Tambrauw Jalur Independen
Sementara itu, Theodorus Bame salah seorang warga Ibu Kota Kabupaten Tambrauw menyebut, pemerintah daerah seperti acuh tak acuh terhadap banjir yang kini melanda masyarakat.
“Fef sebagai ibu kota yang baru aktif berjalan selama tiga tahun ini saja kami lihat pembangunan tidak tertata dengan baik. Oleh karena itu, tata ruang perlu dilakukan oleh pemda, sehingga ada pelarangan terhadap warga, terkait daerah mana yang boleh dibangun dan daerah mana yang tidak boleh ada perumahan warga,” katanya.
Theodorus menyampaikan, selama ini pembangunan di Tambrauw ini mengambil material secara liar, tanpa mempedulikan dampak yang terjadi, seperti banjir yang dialami oleh warga di ibu kota.
“Kami minta Pj Bupati, Kepala Dinas terkait dan Kepala Distrik Fef bisa bicarakan dengan baik dan diatur secara baik, terutama lokasi pengambilan material harus diperhatikan, sehingga ada larangan, sehingga banjir seperti ini tidak terjadi lagi kedepan,” ujarnya.
“Kali-kali yang berada di ibu kota ini harus ditata dan dilakukan normalisasi secara baik, sehingga kedepan tidak terjadi lagi banjir seperti yang dialami saat ini,” tambahnya.
Baca juga: Masih Baru, Jemaat El-Roi Arumi Kebar Timur Tambrauw Sukses Tuan Rumah HDS PAR GKI se-Tanah Papua
Dia menyatakan, banjir yang terjadi ini mengakibatkan kerugian yang dialami oleh warga cukup besar, misalnya motor, genset, kulkas, leptop, mesin babat dan lain sebagainya yang terkena banjir.
“Kerugian cukup banyak. Kami minta Pemkab Tambrauw bisa segera datang mendata kerugian yang dialami oleh warga dan tolong untuk diganti rugi,” pungkas Theodorus. (tribunsorong.com/vallentinus mafiti)