Hasil Verifikasi OAP oleh MRPBD

Massa Suku Maya Raja Ampat Gelar Aksi di Kantor KPU Papua Barat Daya, Ada Ritual Pecah Piring

Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ritual pecah piring iringi aksi damai perwakilan masyarakat adat Suku Maya, Raja Ampat di kantor KPU Papua Barat Daya, Kota Sorong, Jumat (7/9/2024) sore.

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Massa yang mengatasnamakan perwakilan masyarakat adat Suku Maya, Raja Ampat menggelar aksi damai di kantor KPU Papua Barat Daya, Kota Sorong, Jumat (7/9/2024) sore.

Mereka memprotes keputusan hasil verifikasi Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD) mengenai keaslian Orang Asli Papua (OAP) terhadap Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiw (ARUS).

Baca juga: Kecewa soal Putusan MRPBD, LMA Malamoi Sebut Abdul Faris Umlati Keturunan Papua

Kedatangan ke kantor KPU guna menyuarakan kepada lembaga penyelenggara pemilu tersebut agar berpegang teguh pada undang-undang (UU).

Masih dari orasi yang disampaikan, keputusan keaslian OAP terhadap Abdul Faris Umlati dinilai telah mengenyampingkan hak-hak adat Suku Maya.

“Kalau hari ini hak-hak kesulungan kami dikebiri maka kami minta kepada KPU agar berpatokan kepada UU atau PKPU (Peraturan KPU), dalam hal ini hak dipilih dan memilih,” ucap seorang orator.

Baca juga: UPDATE Penjelasan MRPBD soal Pasangan ARUS Gugur Tahap Verifikasi Keaslian OAP

Sementara perwakilan tokoh perempuan Suku Maya dalam orasinya menilai ada hak-hak perempuan Papua yang dihilangkan.

Ia menegaskan, pengambilan keputusan yang menyangkut hak anak-anak adat, jangan mengesampingkan hak-hak perempuan yang melekat di dalam darah, karena merupakan satu kesatuan.

"Terlepas dari kepentingan apapun, kami perempuan inilah yang melahirkan generasi-generasi Papua. Jangan ada diskriminasi, menghilangkan hak-hak kami sebagai perempuan. Kami akan terus memberi perlawanan dan menyuarakan hal ini,” ucap perempuan bertopi dalam orasinya.


 
Di sela-sela aksi damai itu juga digelar ritual adat, yang mana membawa piring yang di atasnya ditaruh buah pinang serta kapur.

Setelah beberapa saat, seorang tokoh adat tampak menghamburkan pinang dan kapur dari dalam piring ke jalan.

Baca juga: DAS Maya Kalana Fat Ingatkan MRPBD Jangan Politisasi Surat Keaslian OAP Balon Gubernur AFU

Beberapa saat kemudian, ia membanting piring hingga pecah berkeping-keping.

Total ada tiga piring dipecahkan dalam ritual tersebut yang mana pesannya agar menjunjung tinggi dan jangan melanggar hak-hak sesama anak adat di Tanah Papua, khususnya Papua Barat Daya.

Hasil verifikasi

Sebelumnya diberitakan, MRPBD menggelar Rapat Pleno Luar Biasa dalam rangka pemberian pertimbangan dan persetujuan terhadap Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya masa jabatan Tahun 2024-2029 di Hotel Rylich Panorama, Kota Sorong, Jumat (6/8/2024).

Dalam rapat itu, Wakil Ketua II MRPBD Vincentius Paulinus Baru membacakan surat keputusan MRPBD tentang pemberian pertimbangan dan persetujuan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya masa jabatan Tahun 2024-2029.

Baca juga: Rangkuman Bakal Paslon Pilkada Serentak 2024 se-Papua Barat Daya, Raja Ampat Kandidat Terbanyak

Halaman
12