Debat Pilkada Papua Barat Daya 2024

Belasan Ribu Warga Papua Barat Daya Diperkirakan Terjangkit HIV/AIDS, Begini Upaya Paslon ARUS

Penulis: Ismail Saleh
Editor: Jariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paslon Nomor Urut 1 Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiw (ARUS) memaparkan visi, misi, serta program dalam Debat Publik Pertama Pilkada Papua Barat Daya 2024, Rabu (16/10/2024).

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Papua Barat Daya menjadi komitmen Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 1 Abdul Faris Ulmati-Petrus Kasihiw jika terpilih dalam Pilkada 2024.

Baca juga: Paslon ARUS Janji Selamatkan Bahasa Lokal Papua Barat Daya dari Ancaman Kepunahan

Hal itu disampaikan dalam Debat Publik Pertama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya yang berlangsung di Jakarta, Rabu (16/10/2024) lalu. 

Saat ini prevalensi HIV/AIDS di Papua Barat Daya mencapai 2,3 persen dari total populasi yang berjumlah sekitar 627.127 jiwa, sehingga diperkirakan terdapat sekitar 14.423 penderita.

Baca juga: Paslon JOIN Usung Misi Pendidikan Gratis pada Debat Pilkada Papua Barat Daya 2024

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.735 kasus telah mendapatkan penanganan, sementara sekitar 10.613 kasus lainnya masih belum tertangani secara optimal.

Menanggapi kondisi tersebut, Cawagub Petrus Kasihiuw mengatakan, penanganan HIV/AIDS menjadi prioritas lewat rencana pembentukan tim yang melibatkan berbagai pihak.

"Penanggulangan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, harus melibatkan seluruh komponen masyarakat dan didukung dengan anggaran yang memadai," ujarnya.

Menurut eks Bupati Teluk Bintuni ini, pendekatan kemanusiaan dalam penanganan HIV-AIDS sangat penting, mengingat penyakit ini berkaitan erat perilaku sosial.

Oleh karena itu, perlu pendekatan-pendekatan yang humanis karena menyangkut persoalan kemanusiaan.

Baca juga: Kemenag Kabupaten Sorong Terima Penghargaan Juara 1 Edukasi Bahaya dan Pencegahan Penyakit HIV/AIDS

Petrus menyatakan akan mereplikasi inisiatif "ATM Center" yang sudah berhasil di Teluk Bintuni, Papua Barat, yaitu pusat layanan kesehatan untuk pasien malaria, tuberkulosis, dan HIV/AIDS.

"Inisiatif ini akan memfasilitasi akses layanan kesehatan di berbagai wilayah Papua Barat Daya," katanya. (tribunsorong.com/ismail saleh)