Padre Marco, demikian Rm Markus akrab disapa adalah penerjemah Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024 lalu.
Sementara itu, Asni Ovier Dengen Paluin mengatakan, PWKI didirikan pada 1 Dember 2004 dan diresmikan pada 28 Januari 2005 oleh Julius Kardinal Darmaatmadja SJ, Uskup Agung Jakarta.
Baca juga: Pemuda Katolik Komcab Maybrat Maknai Spirit Rapimnas II bagi Organisasi
Adapun yang menginisiasi berdirinya paguyuban ini adalah AM Putut Prabantoro dan Pieter Gero.
Teema Buka Tahun Baru Bersama pada waktu itu mengambil thema “Doa Untuk Aceh” karena pada saat terjadi tsunami yang melanda Aceh.
Pada kesempatan itu, PWKI ikut memberikan donasi sebagai tanda belarasa (compassion) atas kejadian prihatin yang menimpa masyarakat Aceh.
“PWKI selalu mengusung tema kebangsaan dalam perayaan buka tahun baru bersama. Tema-tema kebangsaan ini tidak dapat dilepaskan dari nilai luhur yang kami dapatkan sebagai warisan dari seorang uskup pribumi pertama," ucap Ovier.
Baca juga: Kehadiran Pemuda Katolik Motivasi Anak Muda Papua Barat Daya
Lanjutnya, uskup pribumi pertama adalah pahlawan nasional yakni Uskup Agung Semarang.
Nilai luhur itu adalah 100 Persen Katolik-100 Persen Indonesia sebagai motto atau warisan. (*/tribunsorong.com)