Hari Bumi 2025

Warning Keras di Hari Bumi 2025, Bumi Sudah Tidak Panas Lagi Tapi Mendidih

Penulis: Angela Cindy
Editor: Petrus Bolly Lamak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WARNING - Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan (DLHKP) Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu mengatakan Bumi kita sudah tidak panas lagi, tapi mendidih.

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Bumi kita sudah tidak panas lagi, tapi mendidih. 

Pernyataan tegas ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan (DLHKP) Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu, dalam wawancara khusus bersama TribunSorong.com, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi 2025.

Baca juga: Greenpress Indonesia Serukan 4 Aksi Nyata di Hari Bumi 2025

Mengusung tema “Our Power, Our Planet”, Kelly Kambu mengajak masyarakat tidak hanya merenung, tetapi juga bertindak menghadapi krisis iklim yang kini menjadi ancaman nyata.

“Hari Bumi harus menjadi momen berpikir bersama bagaimana menahan laju peningkatan suhu bumi,” ujarnya.

Ia bilang, DLHKP telah meluncurkan berbagai program konkret. 

Salah satunya adalah gerakan penanaman satu juta pohon matoa bersama Kementerian Agama yang melibatkan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

“Perubahan harus dimulai dari generasi muda,” tegas Kambu.

Baca juga: Pesan Terakhir Mendiang Andi Asmuruf  Sang Tokoh Pemekaran Papua Barat Daya

Ia juga menekankan, pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, mendorong masyarakat beralih dari ketergantungan pada kayu ke hasil hutan non-kayu.

DLHKP saat ini tengah menyusun regulasi baru yang akan dikonsultasikan dengan DPR, sebagai respons atas pesan Gubernur Papua Barat Daya terkait krisis iklim dan ketidakpastian ekonomi.

“Kalau isu lingkungan tidak diintegrasikan ke semua sektor, lima sampai sepuluh tahun lagi kita bukan meninggalkan mata air, tapi air mata,” kata Kambu.

Selain itu, reboisasi juga menjadi syarat wajib bagi perusahaan. 

Tahun ini, Petrogas melakukan penanaman kembali di lahan seluas 130 hektare sebagai bentuk kompensasi.

Baca juga: Seluruh Papua Barat Daya Diguyur Hujan Ringan, Parakiraan Cuaca Rabu 23 April 2025

Di akhir pernyataannya, Kambu menyerukan kolaborasi semua pihak:

“Kita tidak sedang membangun untuk hari ini, tapi untuk anak cucu kita. Bumi ini sakit, dan kita harus jadi obatnya,” pungkas dia. (tribunsorong.com/angela cindy)