Kini, Geisler berdiri di tengah dua dunia masa lalu yang penuh perjuangan dan masa depan yang masih misterius. Ia sudah melewati masa kejayaan, namun semangatnya tak pernah pensiun.
Ia ingin melihat anak-anak Papua berdiri di atas ring dunia, di Las Vegas.
Ia tahu, mimpi itu bukan mustahil asal ada yang memulai.
“Saya belum sampai di sana, tapi saya harap adik-adik bisa. Tinju ini bukan soal uang, ini soal harga diri,” ujarnya lirih.
Geisler Ap tak hanya memberi motivasi.
Ia meninggalkan warisan semangat, tekad, dan keyakinan bahwa dari Timur Indonesia, petarung-petarung hebat bisa lahir kembali. (tribunsorong.com/ismail saleh)