TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Bupati Maybrat, Karel Murafer, buka Lomba Yosim Pancar (Yospan) tingkat SMP dan SMA/SMK, Selasa (12/8/2025).
Baca juga: Buka Musrenbang RPJPD, Bupati Karel Murafer Paparkan 8 Misi Ambisius Maybrat untuk 20 Tahun ke Depan
Kegiatan diselenggarakan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Maybrat, rangkaian peringatan HUT 80 RI.
Hadir dalam kegiatan ini, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat Hendrik Frasawi, Sekda Maybrat Ferdinandus Taa, para pimpinan perangkat daerah, kepala sekolah, guru, siswa, serta tamu undangan lainnya.
Baca juga: Komisioner KPU Kompak Pakai Busana Adat Maybrat di Karnaval, Koba-Koba Curi Perhatian
Bupati Karel Murafer mengatakan, lomba ini tidak mencari pemenang, tetapi menjadi wadah pelestarian budaya dan ajang unjuk kreativitas pelajar.
“Siapapun yang menjadi juara, penilaiannya dilakukan secara objektif oleh juri kompeten. Yang terpenting, adik-adik menampilkan performa terbaik dan menjiwai makna dari Yospan,” ujarnya.
Bupati mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan kebersihan selama kegiatan.
Peserta, penonton, dan panitia menjadi teladan, tidak membuang sampah sembarangan.
Baca juga: Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Papua Barat Daya Hadir di Maybrat, Bupati Ungkap Peran Strategis
Pejabat, kepala distrik, dan perangkat daerah tetap menjalankan agenda pemerintahan sambil memberikan dukungan penuh terhadap perayaan kemerdekaan.
“Marilah kita doakan kelancaran acara ini dan keselamatan semua peserta yang datang dari berbagai distrik di Kabupaten Maybrat,” ujar Karel.
Baca juga: Pemkab Maybrat Salurkan Dana Hibah untuk Lembaga Kegamaan dan Honor Tokoh Masyarakat
Lomba Yospan diikuti puluhan tim pelajar ini jadi ajang memperkuat persatuan dan kebanggaan terhadap budaya lokal Papua.
Asal usul tarian Yospan
Tarian Yospan adalah tarian tradisional yang berasal dari Papua.
Nama "Yospan" merupakan akronim dari Yosim dan Pancar, dua jenis tarian rakyat Papua yang digabungkan.
Baca juga: HUT 80 RI Jatuh di Hari Minggu, Pemkab Maybrat Siap Surati Denominasi Gereja
Tarian ini merupakan perpaduan dari Tari Yosim yang berasal dari wilayah Teluk Cenderawasih (Serui dan Waropen), dan Tari Pancar yang berasal dari daerah Biak, Numfor, dan Manokwari.
Tari Yospan dikenal sebagai tarian pergaulan atau persahabatan.
Gerakannya yang dinamis dan penuh semangat mencerminkan kebahagiaan dan kebersamaan.
Gerakan-gerakan dalam Tari Yospan terinspirasi dari peristiwa bersejarah, yaitu saat pesawat-pesawat jet tempur milik pilot Indonesia sering bermanuver di langit Biak pada tahun 1960-an.
Baca juga: Disdukcapil Maybrat Targetkan Pendataan OAP Selesai Oktober, Lebih Cepat dari Jadwal Provinsi
Gerakan yang terkenal antara lain Pancar gas, Gale-gale, Jef, Seka dan Pacul tiga.
Tarian ini dibawakan secara berkelompok dan tidak memiliki batasan jumlah atau gender.
Baca juga: Penting! Pemkab Maybrat Terapkan Jadwal Baru Penerimaan Tamu Bupati dan Wakil Bupati
Siapa saja, baik laki-laki, perempuan, tua, maupun muda, dapat menarikan tarian ini.
Penari biasanya membentuk lingkaran sambil berjalan dan menari.
Pola lantai bisa bervariasi, dari dua barisan menjadi formasi diagonal, melingkar, silang, dan lain-lain.
Tarian Yospan diiringi oleh musik dari alat-alat tradisional dan modern, seperti tifa, ukulele, gitar, bas tiga tali, dan kalabasa (alat musik dari labu kering yang diisi manik-manik).
Seringkali, para penari juga bernyanyi bersama.
Baca juga: Kepsek di Maybrat Dilarang Rangkap Jabatan sebagai Kepala Kampung, DPRK Dukung Kebijakan Bupati
Penari Yospan mengenakan pakaian adat Papua yang biasanya terbuat dari akar atau daun pepohonan.
Kostum dilengkapi dengan hiasan kepala, gelang, kalung, dan terkadang lukisan tubuh.
Baca juga: Guru Non-ASN Bersertifikat di Maybrat Tetap Berhak Dapat Tunjangan Khusus
Tari Yospan sangat populer dan sering ditampilkan dalam berbagai acara, baik acara adat, penyambutan, festival budaya, maupun acara nasional.
Tarian ini telah menjadi simbol pemersatu dan penyemangat bagi masyarakat Papua.(tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)