"Sekarang diberi nama Pasar Pujasera Aimas," katanya.
Mathen mengimbau masyarakat agar membiasakan menggunakan nama baru dalam setiap aktivitas perdagangan maupun penyebutan sehari-hari.
Pedagang diminta membantu menyosialisasikan nama baru, sehingga identitas pasar makin kuat.
Harapan pedagang
Syarifa, seorang pedagang mengaku senang adanya relokasi karena pasar baru dinilai lebih layak.
Ia menyampaikan sejumlah masukan untuk pemerintah daerah, seperti jalan dan penerangan.
Baca juga: 35 OAP Ikuti Pelatihan Batik Ecoprint di Sorong, Disiapkan Tembus Pasar Nasional
Selain itu, akses ke Pasar Pujasera masih menjadi kendala karena lokasinya terletak di dalam.
"Berbeda dengan Pasar Sore Aimas yang lebih dekat dan mudah dijangkau di pinggir jalan utama. Orang masih berpikir dua kali kalau mau masuk ke sini (Pujsasera) karena jalannya belum bagus,” kata Syarifa.
Selain infrastruktur, perempuan asal Fakfak, Papua Barat ini juga mengatensi soal keamanan.
Begitu juga mengenai belum bergesernya semua pedagang Pasar Sore Aimas ke Pujasera.
Baca juga: Sidak ke Pasar Remu dan Toko Bone, DPR Kota Sorong Temukan Masalah Harga Beras Meroket
Menurut Syarifa, sebagian masih menunggu surat penertiban resmi dan Peraturan Bupati (Perbup) agar pindah total.
“Kalau masih ada pedagang yang berjualan di pinggir jalan, terutama penjual buah dan ikan, tentu orang lebih memilih belanja di luar. Jadi harus ditertibkan dulu, baru semua pindah ke dalam,” katanya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)