Harga Beras

Sidak ke Pasar Remu dan Toko Bone, DPR Kota Sorong Temukan Masalah Harga Beras Meroket

Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Sorong sidak ke Pasar Remu dan Gudang Bone, Jumat (11/7/2025).

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
DPR SIDAK PASAR - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Sorong sidak ke Pasar Remu dan Gudang Bone, Jumat (11/7/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Sorong sidak ke Pasar Remu dan Gudang Bone, Jumat (11/7/2025).

Langkah ini dilakukan untuk mengecek secara langsung harga beras yang melonjak dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Beras Mahal, Nasi Cepat Basi: Warga Sorong ‘Curhat’ di Media Sosial, Begini Langkah TPID

Ketua Komisi II DPR Kota Sorong Rum Rumonin mengatakan, bahwa kenaikan harga beras ini dipicu oleh beberapa faktor.

Terutama gagal panen yang terjadi di sejumlah daerah penghasil beras.

“Hal ini menyebabkan pasokan berkurang dan berdampak langsung pada harga jual di pasar,” ungkap Rumonin kepada TribunSorong.com.

Baca juga: Harga Beras Meroket di Pasar Remu Sorong, Warga Mengeluh dan Harap Pemerintah Turun Tangan

Dalam kunjungan ke Gudang Bone Indah, Komisi II menemukan bahwa sebagian besar beras yang dijual berasal dari Sulawesi. 

Pedagang mengaku kesulitan akibat ketatnya persaingan serta tingginya harga bahan pokok dari daerah asal. 

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Remu Kota Sorong Tembus Rp200 Ribu Per Kilogram

Hal ini diperparah oleh faktor distribusi yang terkendala akibat cuaca maupun biaya transportasi.

“Pedagang menyampaikan, beras yang mereka jual kebanyakan dari Sulawesi. Tapi mereka juga alami kesulitan karena harga dari sana sudah tinggi, dan biaya distribusinya juga tidak murah,” kata Rumonin.

Dalam upaya menstabilkan harga dan menjamin ketersediaan bahan pokok, Komisi II juga menerima masukan untuk membentuk asosiasi pedagang pasar. 

Tujuannya adalah agar ada wadah resmi yang bisa menjadi jembatan antara pedagang dan pemerintah, serta membantu meratakan harga di tingkat konsumen.

“Ada usulan agar pedagang dibentuk dalam satu asosiasi. Ini ide bagus karena bisa membantu menyatukan suara pedagang dan menstabilkan harga di pasar,” tambahnya.

Baca juga: Usai Tragedi Pembunuhan di Malanu, Wali Kota Sorong Septinus Lobat Janji Berantas Miras

Komisi II DPRK Kota Sorong berencana segera mengundang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindak), Bulog, dan manajemen Bone Indah untuk melakukan rapat bersama di kantor DPR dalam waktu dekat.

“Kita perlu duduk bersama dan mencari solusi konkret untuk menekan lonjakan harga ini,” tegas Rumonin.

Wakil Ketua II DPR Kota Sorong Syahrir N berharap agar langkah ini bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat yang semakin terbebani oleh naiknya harga kebutuhan pokok. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved