Piala Dunia 2026

Mengapa Presiden AS Donald Trump Ancam Cabut Status Tuan Rumah Piala Dunia 2026?

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mencabut status tuan rumah Piala Dunia 2026 dari sejumlah kota di AS yang dianggap “tidak aman”.

Dok. Istimewa
PIALA DUNIA 2026 - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mencabut status tuan rumah Piala Dunia 2026 dari sejumlah kota di AS yang dianggap “tidak aman”. 

TRIBUNSORONG.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mencabut status tuan rumah Piala Dunia 2026 dari sejumlah kota di AS yang dianggap “tidak aman”.

Ancaman itu muncul setelah seorang jurnalis Gedung Putih menanyakan soal kota-kota seperti Seattle dan San Francisco yang menentang penggunaan lembaga federal untuk penindakan imigrasi.

“Kurasa begitu, tapi kami akan memastikan mereka aman,” ujar Trump.

“Kota-kota itu dipimpin oleh orang-orang kiri radikal yang tidak tahu apa yang mereka lakukan.”

Trump menuding kepemimpinan politik lokal sebagai penyebab meningkatnya potensi gangguan keamanan.

Keselamatan penonton dan pemain akan menjadi faktor utama dalam menentukan keberlanjutan kota-kota itu sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

“Jika ada kota yang kami anggap berbahaya, bahkan sedikit saja, untuk Piala Dunia kami tidak akan mengizinkannya. Kami akan memindahkannya,” tambahnya.

Trump juga menyinggung kota Chicago, meskipun kota tersebut bukan bagian dari daftar tuan rumah resmi Piala Dunia 2026.

Ia menyebut kota itu “akan aman” karena sudah mendapatkan perhatian langsung dari badan-badan federal yang dikerahkan oleh pemerintahannya.

Komentar itu semakin mempertegas bahwa Trump berusaha mengaitkan isu keamanan domestik dengan penyelenggaraan acara olahraga global.

Politik di Balik Narasi “Keamanan”

Meski Donald Trump menegaskan bahwa ancamannya untuk memindahkan lokasi Piala Dunia 2026 semata-mata demi alasan keamanan publik, banyak pengamat politik menilai pernyataan tersebut tidak sepenuhnya murni soal keselamatan.

Sebaliknya, isu keamanan ini diduga menjadi alat politik yang digunakan Trump untuk memperkuat posisi dan pengaruhnya terhadap pemerintah daerah yang tidak sejalan dengannya.

Kota-kota yang disinggung Trump, seperti Boston dan Seattle, mayoritas dipimpin oleh pejabat dari Partai Demokrat, partai yang selama ini menjadi lawan politiknya.

Langkah ini bukan hal baru, sebelumnya, Trump pernah mengirim pasukan federal ke kota-kota seperti Portland, Chicago, dan Seattle dengan dalih menjaga ketertiban umum.

Padahal banyak pihak menilai tindakan itu sebagai upaya menunjukkan dominasi politik atas wilayah-wilayah oposisi.

FIFA Belum Beri Tanggapan Resmi

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved