PDGI Sorong Raya

Penyakit Gigi dan Mulut Dominan di Masyarakat, Pengurus Baru PDGI Sorong Siap Ambil Peran

Musyawarah Cabang (Muscab) Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Sorong digelar di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (9/11/2025).

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
PERAN AKTIF PDGI - Musyawarah Cabang (Muscab) Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Sorong digelar di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (9/11/2025). Penyakit gigi dan mulut masih menjadi kasus terbanyak di masyarakat berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sehingga pengurus baru PDGI Sorong siap berperan aktif menyikapi hal ini. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Musyawarah Cabang (Muscab) Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Sorong digelar di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (9/11/2025).

Kegiatan mengusung tema "Peningkatan Solidaritas, Integritas, dan Kualitas Dokter Gigi Anggot PDGI Sorong".

Baca juga: Layanan Kesehatan Gratis di Lobi Kantor Wali Kota Sorong: Konsultasi Dokter, Skrining hingga Cek Lab

Muscab menyepakati drg. Rosaline Krimadi, Sp.PM, MPH sebagai Ketua PDGI Sorong, selanjutnya membentuk kepengurusan baru.

"PDGI Cabang Sorong cukup lama vakum. Kepengurusan terakhir di bawah drg. Johannes M.Th Peter seharusnya berganti pada 2020, karena sebelumnya pergantian dilakukan setiap tiga tahun sekali," ujar Rosaline kepada TribunSorong.com.

"Peraturan terbaru menetapkan masa jabatan pengurus menjadi lima tahun."

Baca juga: Libatkan 28 Dokter, BKOW Papua Barat Daya Layani 276 Warga dalam Pemeriksaan Kesehatan di Sorong

Rosaline menambahkan, keberadaan PDGI memiliki peran penting sebagai wadah silaturahmi dan paguyuban bagi seluruh dokter gigi, khususnya di wilayah Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan Papua Barat Raya secara umum.

PDGI diharapkan menjadi tempat mempererat hubungan antar sejawat sekaligus berperan aktif menjaga kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

Menurut Rosaline, hasil pemeriksaan kesehatan gratis Kementerian Kesehatan menunjukkan penyakit gigi dan mulut, terutama gigi berlubang, menjadi kasus terbanyak di masyarakat.

Penyebabnya satu di antaranya belum optimalnya pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di sekolah-sekolah.

Selain itu keterbatasan waktu dokter gigi di dinas kesehatan buat melaksanakan pembinaan ke sekolah-sekolah.

“Harapannya PDGI bisa turut berperan aktif membantu pembinaan dan edukasi kesehatan gigi di sekolah-sekolah. Demikian juga masyarakat umum melalui berbagai kegiatan sosial dan pemeriksaan gigi gratis," ucap Rosaline.

Baca juga: RSUD Sele Be Solu Dapat Tambahan Alkes dari DPPKB Kota Sorong, Maksimalkan Layanan Reproduksi

Dalam waktu dekat, lanjutnya, PDGI Sorong akan menyusun program kerja dan agenda kegiatan tahunan.

Di antaranya Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang biasanya berlangsung September–November, serta World Oral Health Day (WOHD) yang diperingati pada Maret-April.

Rosaline menyebut, selain pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat, ada juga program peningkatkan kapasitas dokter gigi melalui seminar dan workshop. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved