Demo 1 September 2025

Aksi Unjuk Rasa di DPR, 5.369 Personel Gabungan Dikerahkan Jaga Keamanan

Aliansi masyarakat dan mahasiwa akan kembali turun ke jalan untuk menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025).

Dok. Istimewa
PENGAMANAN DEMO - Personel kepolisian dari Satuan Brimob, Sabhara dan Korlantas melakukan patroli di Kawasan Bundaran HI, Minggu (31/8/2025). Patroli yang melibatkan ratusan personel kepolisian ini merupakan upaya dalam menciptakan kembali situasi kondusif bagi masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. 

TRIBUNSORONG.COM - Aliansi masyarakat dan mahasiwa akan kembali turun ke jalan untuk menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025).

Polisi menyiapkan ribuan personel pengamanan untuk aksi unjuk rasa tersebut.

Baca juga: Polisi Olah TKP Kebakaran Kantor DPRD Makassar, Temukan Sampel Sidik Jari dan Parang

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menuturkan sebanyak 5.369 personel gabungan akan dikerahkan.

"Khusus pengamanan di DPR ada 5.369 personel," kata Susatyo dalam keterangan, Senin (1/9/2025).

Baca juga: 27 Titik Aksi Unjuk Rasa Hari Ini, dari Banda Aceh Hingga Papua: Berikut Tuntutan Demonstran

Kegiatan pengamanan dilakukan humanis, tanpa senjata api.

“Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya. Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik,” ujar Susatyo.

Susatyo mewanti-wanti massa untuk menggelar aksi secara damai dan tertib. 

Massa dilarang bakar ban, rusak fasilitas umum, atau menutup jalan.

“Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif,” ucap dia.

Baca juga: Deretan Pejabat Publik Rumahnya Dijarah, Di Mana Keberadaan Mereka: Diduga Kabur?

Terkait skenario pengalihan lalu lintas, polisi menyebut sifatnya situasional. 

Namun warga diimbau untuk menghindari kawasan DPR selama aksi berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.

“Arus lalin situasional melihat ekskalasi massa dilapangan. Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami,” kata Susatyo.

Baca juga: Kucing Uya Kuya Stres dan Kurus, Sherina Munaf: Diduga Tidak Terawat

Dalam kesempatan itu, Susatyo mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks yang beredar di media sosial dan informasi yang berpotensi memicu kegaduhan.

“Jangan terprovokasi oleh berita negatif. Bijaklah dalam menerima informasi dan tetap jaga persatuan,” ujar dia.

Massa dilarang bakar ban, rusak fasilitas umum, atau menutup jalan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved