Perlindungan Perempuan dan Anak
Setop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Wagub Papua Barat Daya Dorong Peran Organisasi Wanita
Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi persoalan serius.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi persoalan serius, sehingga tidak boleh dibiarkan.
Pemerintah provinsi menjalankan sejumlah program strategis, seperti pendampingan korban, penguatan lembaga layanan, edukasi kepada masyarakat, hingga kerja sama lintas sektor sebagai upaya pencegahan dan penanganan kekerasan.
Baca juga: Sanggar Akabomata Tambrauw, Wadah Perempuan OAP Produksi Aneka Kerajinan Kearifan Lokal
Menurut Ahmad Nausrau, butuh dukungan kolektif semua pihak dalam menjalankan program-program tersebut.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Di sinilah peran strategis BKOW (badan kerja sama organisasi wanita)," ujarnya pada Seminar BKOW Bidang Hukum, HAM, dan Politik bertema "Setop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Wujudkan Perempuan Berdaya, Lindungi Generasi Bangsa” di Kota Sorong, Sabtu (15/11/2025).
Wagub menyatakan, perempuan berdaya adalah pondasi lahirnya generasi bangsa yang kuat dan bermartabat.
"Ketika perempuan mendapatkan perlindungan, pendidikan, dan kesempatan setara, anak-akan tumbuh dalam suasana penuh kasih dan bebas dari kekerasan," kata Ahmad Nausrau.
Baca juga: BKOW dan Pemprov Papua Barat Daya Bakti Sosial di 3 Pulau: Dorong Masyarakat Pesisir Jaga Perairan
Ketua BKOW Papua Barat Daya Ida Priyanti Nausrau menekankan pentingnya penyuluhan dan koordinasi lintas Forkopimda.
Perlu adanya peraturan dalam menekan potensi kekerasan, pencegahan dini, pengendalian minuman keras (miras), hingga hukuman tegas bagi pelaku.
Baca juga: Perkuat Peran Perempuan, HWK Kota Sorong Fokus Peningkatan Kapasitas Kader di Kelurahan dan Distrik
Ida Priyanti menyebut, banyak korban masih memilih diam karena takut, malu, atau tidak mengetahui mekanisme layanan pengaduan.
"Pengetahuan adalah langkah awal pencegahan. Ketika masyarakat mengenali bentuk kekerasan sejak awal, peluang mencegahnya makin besar," ucapnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
| HIV di Kota Sorong Capai 4.202 Kasus sejak 2004-2025, Berikut Rincian Distribusinya |
|
|---|
| KISAH Adolina Kladit, Perempuan Knasaimos Sorong Selatan jadikan Sagu Tumpuan Hidup |
|
|---|
| Forhati Papua Barat Daya Gelar Diskusi Soal Peran Perempuan untuk Indonesia Emas 2045 |
|
|---|
| Bupati Sorong: Perempuan Punya Peran Krusial dalam Mewujudkan Visi Daerah |
|
|---|
| Gugah Spirit Jaga SDA Papua, Perempuan Adat Raja Ampat Ikut FGD Surga di Ujung Timur Indonesia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20251117_seminar-bkow-papua-barat-daya.jpg)