Organisasi Politik

Fakta-fakta Kongres III PROJO di Jakarta: Pergantian Logo, Arah Politik hingga Polemik Whoosh

Kongres III Pro Jokowi (PROJO) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025) menuai beragam soroton publik. 

|
Editor: Jariyanto
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE
KONGRES PROJO - Kongres III Pro Jokowi (PROJO) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). Ketua Umum PROJO Budi Arie Setiadi menyampaikan sejumlah hal krusial, mulai dari penggantian logo hingga arah politik. 

TRIBUNSORONG.COM, JAKARTA - Kongres III Pro Jokowi (PROJO) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025) menuai beragam soroton publik. 

Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang juga Dewan Penasihat Projo batal hadir membuka acara secara langsung, hanya menyampaikan pidato melalui layar yang diputar di LED panggung utama.

Jokowi disebut tengah sakit sehingga dilarang dokter menghadiri keramaian. 

Baca juga: LMA Tehit Sorong Selatan Sosialisasi Asta Cita Prabowo-Gibran, Dukung Implementasi 3 Program

Dari kongres juga makin jelas arah politik organisasi relawan yang dulu identik dengan Jokowi, yakni berlabuh ke Prabowo Subianto.

Ketua DPP PROJO Budi Arie Setiadi pun menjelaskan berbagai hal krusial pada Kongres III, mulai dari penggantian logo hingga soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Ingin Berlakukan Lagi Pelajaran Menulis di Sekolah, Ini Pertimbangannya

Budi Arie juga sempat membahas soal dukungannya terhadap Partai Gerindra yang merupakan partai politik yang dikomandoi Presiden Prabowo Subianto.

Berikut rangkungman fakta-fakta Kongres III PROJO di Jakarta dikutup dari Tribunnews.com: 

Pergantian logo

Budi Arie mengatakan, PROJO akan mengganti logo yang sebelumnya bergambar Jokowi sebagai bagian transformasi organisasi.

"Logo Projo akan kita ubah, supaya tidak terkesan kultus individu. Iya (bukan wajah Jokowi lagi) kemungkinan," katanya.

Soal nama, Budi Arie memastikan akan tetap menggunakan PROJO.

Akronim PROJO bukan Pro Jokowi

Budi Arie menekankan, sejak dibentuk pada 2013, organisasi relawan PROJO bukan tentang Pro Jokowi.

PROJO akronim Pro Jokowi muncul dari awak media.

"PROJO, memang enggak ada (kepanjangannya). Cuma teman-teman media kan ya PROJO (nyebutnya) Pro Jokowi karena gampang dilafalkan," ucap Budi.

Baca juga: Kepala Kampung Malamoi Sorong Dapat Bantuan Sapi dari Presiden RI Prabowo Subianto

Menurutnya, PROJO bermakna Negeri dan Rakyat yang berasal dari bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno.

"Kaum PROJO adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya," ucap Budi.

Jokowi batal hadir

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved