Polemik 3 Pulau Raja Ampat Masuk Malut

3 Pulau Raja Ampat Masuk Maluku Utara, Gubernur Elisa Kambu Minta Bantuan Sultan Tidore

Seiring berjalannya waktu, pada 2022 lalu, ketiga pulau dimasukkan ke dalam wilayah Maluku Utara.

|
Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
POLEMIK 3 PULAU - Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu bertemu Jou Sultan Tidore Husain Alting Sjah (kiri), Sabtu (13/9/2025). Elisa meminta sultan agar membantu proses pengembalian Pulau Sayang, Piay, dan Kiyas di Raja Ampat yang secara administratif masuk Provinsi Maluku Utara (Malut). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu meminta Jou Sultan Tidore Husain Alting Sjah agar membantu proses pengembalian Pulau Sayang, Piay, dan Kiyas di Raja Ampat yang secara administratif masuk Provinsi Maluku Utara (Malut).

Sepengetahuan Elisa, dari dahulu Kesultanan Tidore tidak pernah mencaplok wilayah di Tanah Papua.

Baca juga: Gubernur Papua Barat Daya Kunjungi SLB Raja Ampat, Pastikan Akses Pendidikan Merata

Seiring berjalannya waktu, pada 2022 lalu, ketiga pulau dimasukkan ke dalam wilayah Maluku Utara.

"Tiga pulau ini dari dulu kosong, lebih dekat dengan Raja Ampat, Papua Barat Daya," ujar Elisa kepada awak media, Sabtu (13/9/2025).

Ia menambahkan, pada kurun waktu 2015 lalu, Bupati Raja Ampat membangun rumah warga dan tugu.

Pada 2022, tugu kemudian dibongkar lalu tiba-tiba masuk wilayah Provinsi Maluku Utara.

"Sultan Tidore sebagai orang tua kami, maka sudah sepantasnya kita bawa ke Jou Sultan."

Jou Sultan Tidore Husain Alting Sjah menegaskan, secara administratif ia tak punya kewenangan terkait pulau-pulau itu.

"Saya ditugaskan leluhur agar mengatur dari Gam Sio, Papua, Seram, Kei, dan Maluku Barat Daya. Semuanya harus tetap menjaga baik-baik," katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved