Pemberdayaan Masyarakat

Mama-mama Tambrauw Bisa Bikin Kerajinan hingga Olah Makanan, Program Pemberdayaan Perempuan OAP

Mama-mama Tambrauw bisa membuat aneka kerajinan yang hasilnya memuaskan seusai mengikuti pelatihan. 

|
Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
STAN UMKM - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Tambrauw Lenny Hae berada di stan pameran UMKM dalam rangka HUT Ke-17 Kabupaten Tambrauw di halaman kantor bupati, Fef, Rabu (29/110/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, FEF - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Tambrauw Lenny Hae mengatakan, pemberdayaan perempuan Orang Asli Papua (OAP) menjadi sasaran program prioritas.

Kegiatan diwujudkan melalui pelatihan dan kegiatan kreatif berbasis potensi lokal Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.

"Terdapat lima suku besar di Tambrauw yang jarak antarkampung jauh. Agar strategi pemberdayaan berjalan maksimal, dibentuk kelompok-kelompok binaan dan sanggar perempuan," ujar Lenny Hae kepada TribunSorong.com di stan UMKM dalam rangka HUT Ke-17 Kabupaten Tambrauw, Rabu (29/10/2025). 

Baca juga: 60 Pelaku Usaha Terima Bantuan Modal Rp3 Juta, Wali Kota Sorong: Dorong UMKM Bangkit dan Mandiri

Ia menambahkan, Mama-mama Tambrauw bisa membuat aneka kerajinan yang hasilnya memuaskan seusai mengikuti pelatihan. 

Di antaranya noken dan hiasan dari tumbuhan lokal, tikar, hingga bulu burung dan ayam yang diwarnai secara alami.

"Semua bahan diambil dari alam sekitar tanpa merusak lingkungan," ucap Lenny sembari menunjukkan mahkota dari bulu burung kominasi bulu ayam. 

Selain kerajinan, lanjutnya, pihaknya juga melatih kelompok perempuan mengolah bahan makanan menjadi produk bernilai ekonomi. 

Satu di antaranya pembuatan bakso dari daging ikan dan ayam yang dijual laris manis dijual di kegiatan pameran daerah.

"Bakso menjadi solusi bagi mama-mama di pegunungan yang sulit memperoleh sumber protein. Bisa disimpan di freezer lalu dijual lagi," kata Lenny.

Baca juga: 6.000 Lebih UMKM di Kota Sorong, Berikut Upaya Pemkot Membangun Ekonomi Lokal

Lebih lanjut Lenny mengatakan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Tambrauw juga membina sekolah ramah anak yang mendorong lingkungan belajar inklusif dan kreatif berbasis budaya lokal.

Anak-anak bisa berkreasi lewat kegiatan ekstrakurikuler dengan bahan-bahan alami, seperti membuat es krim dari bahan lokal.

"Semua ini untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan budaya sendiri," ujarnya. 

Lenny berharap, melalui dukungan pemerintah dan masyarakat, perempuan Tambrauw terus berdaya dan menjadi inspirasi bagi daerah lain, khususnya Papua Barat Daya. (tribunsorong.com/angela cindy
 

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved