Festival Munara Beba Tambraw
Lomba Dayung Perahu Adat Meriahkan Festival Munara Beba Tambrauw
Enam keret besar yakni Keret Ikatan Keluarga Mar, Keret Mayor, Keret Paraibabo, Keret Mambrasar, Keret Mirino, dan Keren Yapen.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, FEF - Lomba dayung perahu adat turut memeriahkan Festival Munara Beba kawasan Byak Karon, Kabupaten Tambrauw.
Lomba itu diikuti oleh enam Keret (marga) Byak Karon yang mendiami wilayah Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.
Enam keret besar yakni Keret Ikatan Keluarga Mar, Keret Mayor, Keret Paraibabo, Keret Mambrasar, Keret Mirino, dan Keren Yapen.
Lomba dayung perahu digelar di pantai Sausapor, Kabupaten Tambrauw.

Semua keret menyiapkan perahu dengan corak dan ukiran khas dari masing-masing keret.
Ketua Adat Keret Paraibabo Valen Paraibabo mengatakan, lomba ini sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Suku Byak.
Ajang untuk lebih mempererat hubungan persaudaraan dan persahabatan antar sesama Keret Byak Karon dan suku asli Tambrauw Abun.
"Lomba ini bukan untuk mau lihat siapa jago atau tidak jago. Tapi ini adalah bentuk persahabatan kami diantara Keret Byak Karon dan suku asli Tambrauw," ungkap Valen Paraibabo.

Ia menjelaskan Keret Paraibabo menerjunkan delapan pendayung handal dan satu orang sebagai komando perahu.
"Kami jumlah sembilan orang. Delapan sebagai pendayung dan saya (Valen Paraibabo) sebagai komando," jelasnya.
Perahu Keret Paraibabo dibuat dua bulan lamanya dengan desain motif corak gelombang.
Bagian depan perahu didesain membentuk busur sebagai simbol perahu perang.
Cat yang dibuat pada bodi perahu juga punya makna yang menggambarkan ciri khas orang Paraibabo.
Sebelumnya, enam Keret (marga) Byak Karon ikut lomba dayung perahu.
Pantauan TribunSorong.com, lomba dayung perahu itu digelar di Pantai Sausapor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.