Misa Minggu Palma di Sorong

Umat Katolik Tumpah Ruah Rayakan Misa Minggu Palma di Gereja Santo Arnoldus Janssen Sorong

Kapasitas gereja pun tak muat menampung umat, bahkan tenda-tenda yang disiapkan di depan dan samping juga penuh.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Umat Katolik mengikuti perarakan daun palma dalam Perayaan Misa Minggu Palma menuju Gereja Santo Arnoldus Janssen Malanu Keuskupan Manokwari-Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (2/4/2023). 

Masuknya Yesus Kristus ke kota suci Yerusalem adalah hal yang istimewa sebab hal ini terjadi sebelum sebelum Yesus disiksa, mati, kemudian bangkit dari kematian.

Itulah sebabnya Minggu Palma disebut pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem.

Dalam Liturgi Minggu Palma, umat umumnya mendapatkan daun palem dan ruang gereja, meniru orang banyak yang mengelu-elukan Yesus dengan daun palem.

Adapun pekan suci dalam Katolik diawali Minggu Palma, kemudian berlanjut ke Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Paskah atau Minggu Paskah.

Berawal dari masuknya Yesus ke Yerusalem inilah menjadi permulaan rentetan kisah sengsara hingga wafatnya Juru Selamat di kayu salib, hingga bangkit lagi.

Dinamakan Minggu Palma karena ketika Yesus masuk kota Yerusalem menunggangi keledai, masyarakat menyambut-Nya dengan melambaikan daun palem atau palma sembari melantunkan kidung pujian.

Daun palem memiliki warna hijau, warna dari tumbuh-tumbuhan dan musim semi.

Oleh karena itu ini menjadi simbol kemenangan dari musim semi atas musim salju atau kehidupan atas kematian.

Di dalam Alkitab, ada empat Injil yang memuat tentang Minggu Palma, yakni Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19.

Secara historis Minggu Palma sebenarnya merupakan kebiasaan yang diwariskan sejak abad ke-4 Masehi setiap menjelang Hari Raya Paskah.

Banyak peziarah datang ke Kota Yerusalem dan melalukan prosesi ke situs-situs bersejarah yang berhubungan dengan sengsara, kematian dan kebangkitan Yesus.

Sama seperti prosesi ziarah yang dibutuhkan buat mengenang kelahiran Kristus, prosesi Paskah bisa memakan waktu sepekan.

Biasanya prosesi dimulai sejak Hari Minggu sebelum Hari Raya Paskah atau yang kini disebut Minggu Palem, lalu berpuncak pada Minggu Paskah.

Secara simbolis, Perayaan Minggu Palma dirayakan oleh umat Katolik dalam prosesi bersama dengan daun palma di tangan.

Biasanya umat dan pastor berarak dari suatu tempat di luar gereja menuju gereja dengan nyanyian dan doa.

Sumber: TribunSorong
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved