Misa Minggu Palma di Sorong

Misa Minggu Palma di Stasi Santa Maria Magdalena Sorong, Maknai Kisah Sengsara Kristus

Misa diawali pemberkatan daun palma oleh Pastor Gregorius SVD yang kemudian dilanjutkan perarakan meriah.

|
Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
MINGGU PALMA - Umat Stasi Santa Maria Magdalena, Kota Sorong, Papua Barat Daya membawa daun palma menyongsong perayaan Minggu Palma yang penuh sukacita, Minggu (13/4/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Halaman Stasi Santa Maria Magdalena, Kota Sorong, Papua Barat Daya tampak semarak dipenuhi umat yang membawa daun palma dengan penuh sukacita, Minggu (13/4/2025). 

Misa diawali pemberkatan daun palma oleh Pastor Gregorius Arkian Wuwur, SVD yang kemudian dilanjutkan perarakan meriah mengenang Yesus memasuki Yerusalem.

Baca juga: Pentingnya Pantang dan Puasa, Homili Misa Pra-Paskah II di Gereja Stasi Maria Magdalena Sorong

Dalam homilinya yang menyentuh, Pastor Gregorius mengajak umat buat merenungkan makna terdalam dari lambaian daun palma.

“Ini bukan sekadar lambang atau gerakan liturgi tapi ungkapan hati yang berseru, ‘Hosana! Tuhan, selamatkanlah kami!’,” katanya.

Baca juga: Orang Muda Katolik Doom Sorong Belajar Media Sosial untuk Pewartaan di Papua Barat Daya

Pastor Gregorius mengingatkan, kisah Minggu Palma bukan hanya tentang kemeriahan penyambutan Yesus tetapi juga tentang pilihan, apakah tetap setia berjalan bersama Yesus menuju salib atau menjauh karena takut seperti Petrus?

Ia menekankan perayaan ini mengundang umat agar masuk dalam cerita sengsara Kristus, merasakan perjuangan, keteguhan, dan kasih-Nya yang tak bersyarat. 

“Mari kita tidak hanya melambaikan daun palma secara lahiriah tapi benar-benar hadir dalam hati, seolah kita ada di sana, berjalan bersama-Nya,” kata Pastor Gregorius.

Dalam suasana haru dan hikmat, daun palma diberkati dan umat bersama-sama mengangkatnya tinggi sebagai tanda iman dan harapan. 

Lagu-lagu pujian bergema, menghidupkan semangat komunitas dan menegaskan bahwa Yesus adalah Raja Damai, yang datang bukan dengan kekuatan duniawi, tetapi dengan kelembutan dan pengampunan.

Baca juga: Suasana Misa Minggu Palma di Gereja Katolik Santo Arnoldus Janssen Sorong

Misa ini menjadi pembuka Pekan Suci yang mengajak seluruh umat Katolik agar masuk lebih dalam dalam misteri iman: sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus. 

"Sebuah undangan untuk tidak sekadar mengenang tapi menghidupi semangat pengorbanan dan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari," ujar Pastor Gregorius. (tribunsorong.com/angela cindy)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved