Stunting Papua Barat Daya
Stunting Kota Sorong 27 Persen, Kader Diminta Tak Lakukan Ini
Dalam waktu dekat ujarnya akan digelar rapat pengendalian stunting tingkat Kota Sorong.
Penulis: Misael Membilong | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Angka stunting di Kota Sorong, Papua Barat Daya berada di 27 persen.
Angka ini kata Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sorong Ruddy Laku sangat mengganggu.
Baca juga: Pj Wali Kota Sorong: Angka Stunting Kota Sorong Naik 7 Persen, Butuh Kolaborasi Banyak Pihak
"Kami berharap sesuai imbauan Pj Walikota George Yarangga bahwa hal ini perlu ditekan ke angka terendah, kalau perlu nol persen," ujarnya saat pelatihan orientasi tim pendamping keluarga tingkat distrik se Kota Sorong, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Penurunan Angka Stunting di Raja Ampat Turut Ditopang Dana Kampung
Kegiatan yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kota Sorong ini bertempat di Gedung Lambert Jitmau Komplek Kantor Wali Kota Sorong.
Dalam waktu dekat ujarnya akan digelar rapat pengendalian stunting tingkat Kota Sorong.
Baca juga: Sukseskan Program Cegah Stunting, BKKBN-Tribun Network Gaungkan Kampanye Cukup DuaTelur
Ia juga meminta kader dalam klasifikasi gizi buruk di lapangan perlu memperhatikan dengan baik.
"Saat lakukan pendampingan jangan langsung menyatakan seorang anak yang bertubuh pendek masuk dalam gizi buruk atau stunting, sebab kita perlu observasi lebih dalam," kata dia.
Baca juga: Lima Penderita Stunting di Distrik Wayer, Letkol Ronald Michael Patty: Kami Buatkan Rumah Sehat
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat Philmona Maria Yarollo mengatakan kegiatan ini untuk menekan angka stunting di Sorong.
"Saya kira ini hal penting dan sangat serius untuk di tangani untuk saya juga berterimakasih kepada satgas yang telah terbentuk tingkat kota tetapi juga kader- kader sebagai garda terdepan di tingkat kampung dan kelurahan," ucapnya.(tribunsorong.com/misael membilong)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.