Penurunan Angka Stunting di Raja Ampat Turut Ditopang Dana Kampung

Menurutnya, dalam tata kelola penurunan angka stunting, juga bergantung pada penggunaan dana kampung.

Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/WILLEM OSCAR MAKATITA
Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati memaparkan percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem bersama Menko PMK, Selasa (21/3/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya turun cukup drastis.

"Stunting pada 2019 mencapai 34 persen, lalu pada 2023 turun menjadi 26 persen," ujar Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati dalam pemaparannya secara virtual di hadapan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Selasa (21/3/2023).

Menurutnya, dalam tata kelola penurunan angka stunting, juga bergantung pada penggunaan dana kampung.

"Dana kampung sangat bermanfaat terhadap kemandirian dari setiap kampung yang ada di kabupaten Raja Ampat, dalam hal pemberian asupan gizi yang cukup untuk para balita," ucap Umlati.

Pemanfaatan dana kampung tersebut, lanjutnya, dimulai dari pemetaan sasaran secara partisipatif terhadap warga yang terindikasi perlu mendapat perhatian dalam penanganan stunting.

Terkait penghapusan kemiskinan ekstrem, Faris Umlati menyebut, Raja Ampat telah dua kali menerima penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan lewat kategori tenaga kerja buruh non upah.

"Itu adalah satu dari sejumlah solusi yang kami lakukan untuk masyarakat Raja Ampat dalam golongan tenaga kerja buruh non upah," katanya. (tribunsorong.com/willem oscar makatita)

 

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved